by

Diberi Penghargaan PKM, JWS: Terima Kasih STT IKAP Jakarta

Jakarta – Atas penghargaan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bagi Tokoh Kristen Indonesia, yang diberikan Sekolah Tinggi Teologia (STT) IKAT Jakarta, Bupati Minahasa Drs Jantje Wowiling Sajow MSi, menyampaikan banyak terima kasih dan apresiasi.

Dalam acara Dies Natalis ke-30 sekolah tersebut, Jumat (12/02), bertempat di Gedung Trisula Perwari Menteng Jakarta, JWS bersyukur karena dirinya boleh masuk dalam deretan penerima PKM bagi Tokoh Kristen Indonesia, bersama tiga penerima penghargaan yang sama lainnya.

“Terima kasih atas penghargaan yang diberikan STT IKAT ini kepada saya. Semua ini hanya karena Tuhan, karena bersama Tuhan-lah saya bisa menjadi seperti ssekarang ini dalam pengabdian kepada masyarakat dan Tuhan,” ujar JWS, yang kala itu kehadiriannya didampingi langsung istri tercinta, Ketua TP PKK Minahasa, Dr Olga Sajow Singkoh MHum dan sejumlah jajaran pejabat Pemkab Minahasa.

Rektor STT IKAT Jakarta, Dr Jimmy MR Lumintang MTh MBA PhD memberikan apresiasi pula kepada JWS atas dedikasinya dalam pelayanan terhadap masyarakat selama ini.

“Apresiasi kepada pak Sajow karena sebagai Bupati, pak Sajow juga intens dalam melayani di gereja dalam pelayanan mimbar di hampir setiap Minggu sepanjang bulan, selain melayani masyarakat Minahasa sebagai,” ujar Lumintang.

Sementara, kegiatan dalam bentuk ibadah syukur dengan tema “Tuhan Adalah Penolongku” ini, menghadirkan pengkhotbah Pdt Dr Rinertje Adrians MTh, dengan pembacaan Alkitab dalam kitab Ibrani 13:5-6.

“Janganlah menjadi hamba uang, jadikan Tuhan sebagai penolong yang mampu mencukupi segala kebutuhan kita. Kita harus merelakan diri, waktu dan tenaga kita untuk menjadi hamba dan alat Tuhan. Andalkan Tuhan maka dia akan menjadi penolongmu dan kamu tidak perlu takut bertindak untuk pekerjaan Tuhan,” ujar Pdt Adrians.

Acara ini sendiri diselingi dengan paduan suara STT IKAP,
Teater yang mengisahkan 30 tahun perjalanan dari awal berdirinya STT IKAP 12 Februari 1986 hingga kini, dimana pasang surut, sering digusur dan berpindah-pindah tempat hingga kemudian akhirnya bisa membangun bangunan sendiri dengan modal 6.500 dolar waktu itu.(fernando lumanauw)

Comment

Leave a Reply

News Feed