by

KPU Sulut Gelar Simulasi Pemungutan Suara Pilkada 2020 di Minahasa

Minahasa – Mempersiapkan pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS), pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) tahun 2020, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulut bekerjasama dengan KPU Minahasa, melakukan Simulasi bertempat di aula Monumen Benteng Moraya Tondano, Senin (02/11) pagi.

Simulasi yang dimulai pukul 07.00 WITA sesuai waktu dimulainya pemungutan suara ini, dihadiri dan disaksikan langsung oleh Komisioner KPU Repoblik Indonesia Ilham Saputra, Anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Dr Alfitra Salamm, Plt Gubernur Sulut Agus Fatoni, Kapolda Sulut Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak, Kepala Kejaksaan Tinggi Sulut Andi Muh Iqbal Arief SH, Bupati Minahasa Dr Ir Royke Octavian Roring MSi, Wakil Bupati Minahasa Robby Dondokambey SSi, Ketua KPU Sulut Ardiles Mewoh dan segenap Komisioner KPU Sulut, Ketua Bawaslu Sulut Herwyn Malonda, Ketua KPU Minahasa Lord Arthur Malonda SPd dan segenap Komisioner KPU Minahasa.

Ketua KPU Sulut Ardiles Mewoh dalam sambutannya mengatakan, simulasi yang dilakukan di Kabupaten Minahasa saat ini merupakan simulasi pertama yang dilakukan KPU Sulut. “Kami senang simulasi ini bisa dihadiri KPU RI, DKPP RI serta Plt Gubernur Sulut untuk. Ini menunjukkan dukungan yang luar biasa bagi suksesnya Pilkada di Sulut,” ujarnya.

Simulasi ini kata Mewoh, akan dilakukan di 15 Kabupaten/ Kota, dengan harapan, akan semakin dekat dengan masyarakat luas. Menurutnya, Pilgub ini dilaksanakan di masa pandemi, sehingga ada ketentuan yang harus dipatuhi.

“Kami ingin ini dilakukan berulang supaya banyak orang yang tahu bagaimana mekanisme ketika datang ke TPS. Pemilih tak perlu khawatir sebab petugas dan peralatan sudah sesuai protap,” tukasnya.

“Itu target kami. Ditambah juga simulasi ini kita live streaming agar masyarakat luas bisa tahu kondisi di TPS 9 Desember nanti. Dari 200 pemilih untuk simulasi di TPS ini, partisipasi cukup tinggi. Pemilih yang ikut serta juga ada di daftar pemilih. Ini penting dilakukan agar pemilihan berjalan sehat,” pungkasnya.

Plt Gubernur Sulut Agus Fatoni pun mengapresiasi kegiatan simulasi ini. Menurutnya, ini sebagai bentuk komitmen KPU Sulut supaya Pilkada lancar, aman damai dan sehat. Yang artinya, kata Fatoni, baik pemilih maupun penyelenggara terhindar dari COVID-19.

“Pilkada tahun ini adalah pertama dalam keadaan pandemi COVID-19. Ini tantangan bersama. Di semua negara juga terdampak tanpa terkecuali, sebab COVID-19 menyebar hampir merata. Namun, Pilkada tetap berlangsung sebagai komitmen pemerintah dan stakeholder. Ini tugas kita bersama,” kata Fatoni.

Lanjut kata Fatoni, simulasi sangat penting dan strategis. Hal ini bertujuan agar bisa diketahui kekurangan dan kendala, serta suasana yang mungkin terjadi yang perlu diperbaiki. Menurutnya, kalau semua daerah laksanakan simulasi seperti ini, akan memperkaya wawasan dalam rangka selesaikan persoalan yang terjadi di saat pencoblosan.

“Dengan simulasi, mungkin ada persoalan ditemukan, tapi kita tahu bagaimana mengatasinya. Sehingga, dari seluruh persoalan yang ada di 15 Kabupaten/ Kota bisa diinventarisir, antisipasi bagaimana mencari solusinya,” ujarnya.

“Perlu dukungan dari semua pihak. Kami Pemprov Sulut mendukung sepenuhnya. Kami terus mengikuti perkembangan untuk sukseskan Pilkada di Sulut. Yang perlu jadi perhatian memang di daerah kepulauan soal distribusi logistik, agar tepat waktu. Supaya, tak ada yang tertunda pelaksanaannya. Kami terus berkoordinasi. Mudah-mudahan dengan simulasi dan pertemuan-pertemuan, Pilkada Sulut tak hanya lancar dan sehat, tapi bisa berkualitas. Saya mengajak masyarakat yang punya hak pilih untuk datang ke TPS 9 Desember. Gunakan hak pilih dengan tetap memperhatikan protap. Masa depan daerah memilih pemimpin ada di tangan masyarakat,” pungkasnya.

Sementara, Komisioner KPU RI Ilham Saputra mengatakan, masyarakat harus biasakan menerapkan Protokol Kesehatan, agar di TPS nanti protap ini juga bisa terlaksana. “Kondisi sekarang ini sedang pandemi. Tentu kita harus biasakan bagaimana kemudian menyelenggarakan protap COVID-19 di TPS saat pemungutan dan perhitungan suara,” kata dia.

Kata Ilhar, simulasi ini salah satunya selain membiasakan diri dengan protap COVID-19, juga sekaligus sosialisasi ke masyarakat agar nantinya masyarakat bisa aman datang ke TPS dengan protap ini.

“Karena dari awal TPS dibuka, saat masuk warga cuci tangan, diberikan sarung tangan, kemudian dilakukan penyemprotan disinfektan secara berkala, seluruh petugas KPPS gunakan APD yang sangat baik, kemudian di pintu keluar sudah ada tempat cuci tangan. Prosedur ini nanti akan diterapkan pada masa hari H pemungutan dan perhitungan suara 9 Desember,” ujarnya.

Sedangkan, DKPP Alfitra Salamm dalam hal ini menyinggung soal Daftar Pemilih Tetap (DPT), yang menurutnya saat ini di hampir semua Pilkada di beberapa tempat masih bermasalah. “Saya harap bantuan Gubernur Sulut melalui Dukcapil agar akurasi Dukcapil tertib. Jangan sampai ada warga yang berhak memilih tak bisa memilih. Ini hak konstitusi. Saya minta Ketua KPU dan Bawaslu bahwa DPT dan akurasinya diperhatikan serius,” tandasnya.

Dirinya kemudian berpesan, agar untuk pemilih pemula yang jumlahnya besar tapi belum memiliki KTP dapat diperhatikan. Dia berharap, KPU jemput bola di sekolah agar anak SMA itu diberikan hak mereka untuk memilih, sebab penambahannya cukup signifikan.

“Berkaitan dengan hak pilih, KPU tolong fasilitasi kelompok difabel mulai dari rumah sampai ke TPS. Jangan sampai mereka terhambat. Begitu juga tempatnya. Saya minta mereka diprioritaskan. Kemudian bagi mereka yang positif COVID, yang di rumah sakit, tolong dijemput bola supaya juga mereka bisa memilih. Terkait penerapan protap COVID-19, jangan segan-segan menindak pelanggaran COVID. Ini yang paling diingatkan Presiden bahwa pencegahan jauh lebih penting. Kuncinya koordinasi. Jangan sampai ada surat dari Bawaslu keluar,” pungkasnya.(fernanado lumanauw)

Comment

Leave a Reply

News Feed