by

Pelabuhan Munte Minut Butuh Perhatian

Minut – Kondisi Pelabuhan penyeberangan Munte di Desa Munte Kecamatan Likupang Barat (Likbar) masih sangat memprihatinkan. Tak ada listrik serta air, belakangan masalah bertambah dengan buruknya jembatan timbang dari dermaga menuju kapal.

Bagian alas jembatan tersebut hanya terbuat dari kayu kelapa hingga amat riskan dilewati kendaraan berat.

Selain membahayakan pengendara truk, buruknya keadaan jembatan juga membuat waktu angkut menjadi lama.

Pantauan di lapangan, meski terlihat masih kokoh, kayu kelapa tersebut agak terkelupas di beberapa bagian.

Tumpukan kayu yang berserakan di atas jembatan menandakan Jembatan itu tengah diperbaiki.

Sejumlah penyeberang mengeluhkan keadaan jembatan tersebut. Anto Pontomudis seorang penyeberang asal Tagulandang, mengaku takut jembatan itu bisa runtuh sewaktu – waktu. “Sangat menakutkan,” kata dia.

Anto mengaku selalu dibayangi kecemasan saat melewati jembatan itu, meski jaraknya hanya beberapa meter.

Pada setengah jarak, biasanya terdengar bunyi derak, hingga membuat Anto mendaraskan doa. “Saya biasa berdoa agar Tuhan melindungi keselamatan saya,” katanya. “Pernah beberapa mobil terbalik di sini,” kata dia.

Menurut hemat Anto, jembatan itu mustinya terbuat dari baja, karena kerap dinaiki kendaraan berat.

Man Maherani, sopir lainnya mengeluhkan lamanya pengangkutan karena kendaraan musti menunggu lama kemudian lewat satu – satu. Menurut Man, antrian panjang terjadi tiap kali pengangkutan. “Itu terjadi setiap kali, kadang diwarnai perselisihan antara sopir,” kata dia.

Dibebernya, pelabuhan tersebut butuh pembenahan total, karena selain jembatan tersebut masih banyak kekurangan lain seperti listrik, air serta pungutan liar.

Meykel salah satu warga Likupang mengatakan, aliran listrik masih menjadi kendala di pelabuhan tersebut.

Menurut Maykel, pos 1 yang jadi tempat tunggu penumpang sering gelap gulita pada malam hari.
“Itu sangat mengganggu penumpang,” kata dia. Maykel menyatakan, genset memang digunakan, namun hanya pada waktu memuat penumpang.

Maykel mengungkap, fasilitas air di pelabuhan itu juga belum beres hingga kini, menambah kesulitan para penumpang.

Kabid laut Dishub Minut Enoch Kalengkongan menjanjikan perbaikan segera di Pelabuhan tersebut. “Untuk listrik sudah masuk, bagian lainnya juga akan dibenahi,” kata Enoch.

Menurut dia, Pelabuhan Munte nantinya dikembangkan jadi Pelabuhan yang juga melayani rute antar pulau di Minut. “Jadi bisa layani perjalanan ke pulau Bangka, Talise, Lihaga dan lain-lain,” kata dia. (tcm)

Comment

Leave a Reply

News Feed