Bangunan Abal-abal, Pasar Baru Remboken Mubasir

Pasar baru Remboken di Desa Parepei nampak mubasir karena dibiarkan terbengkalai dan tak ditempati
Pasar baru Remboken di Desa Parepei nampak mubasir karena dibiarkan terbengkalai dan tak ditempati

Minahasa – Pasar baru di Desa Parepei Kecamatan Remboken dinilai mubasir. Padahal, bangunan tersebut sudah dibangun sejak lebih dari empat Tahun lalu.

Pedagang yang kini masih berjualan di pasar Desa Paslaten Kecamatan Remboken, enggan direlokasi pemerintah melalui Dinas Pasar dan Kebersihan (DPK) Kabupaten Minahasa, meski pasar lama ini dinilai tak lagi representatif dan mengganggu lalulintas.

Alasan pedagang, lokasi pasar baru yang ada di Desa Parepei, tak layak ditempati karena dinilai dibangun asal-asalan. Selain itu, lokasi tersebut kurang strategis untuk dijadikan lokasi pasar, karena jauh dari pusat Kota Remboken.

Alhasil, langkah konkrit dan ketegasan pemerintah pun dipertanyakan.

“Masih pasar yang lama yang lebih diminati pedagang maupun pembeli karena lokasinya strategis meski sudah tak layak lagi secara fisik, sedangkan pasar baru belum layak ditempati,” ujar Aneke, pedagang pasar Remboken didampingi sejumlah teman sesama pedagang, kepada CSN.

Rolly, pedagang yang lain. Dirinya khawatir bila direlokasi ke pasar yang bari di Desa Parepei, akan berdampak buruk pada omset penjualannya. Apalagi, fasilitas pasar yang baru tidak lengkap karena hanya ada lima kios, padahal pedagang yang memiliki kios di pasar lama cukup banyak.

“Pasar yang sekarang kan mudah dijangkau pembeli karena lokasinya ditengah-tengah Remboken. Sementara pasar baru kurang siap untuk ditempati, takutnya kalau dipindah ke pasar yang baru omset kami berkurang, padahal untuk saat ini saja hanya cukup untuk sehari-hari karena pasar hanya dibuka setengah hari,” ujarnya.

Sementara, Kepala DPK Minahasa, Christian Vicky Tanor SPi MSi, ketika dikonfirmasi terkait hal ini, Kamis (10/04), kepada CSN mengakui, dari hasil pengumpulan data dilapangan, pihaknya mendapati 90 persen pedagang enggan direlokasi. Selain itu, kondisi fisik pasar baru yang ada belum siap ditempati karena belum memadai.

“Memang pasar yang baru belum layak untuk ditempati karena bangunannya yang belum memadai sejak dibangun, salah satunya jumlah kios yang tidak memadai karena cuma ada lima unit. Kami akan menambah jumlah kios terlebih dahulu agar pedagang mau direlokasi,” terang Tanor.

Hasil pantauan CSN, kondisi pasar baru di Desa Parepei tersebut memang belum siap ditempati dan tampak mulai terdapat kerusakan dimana-mana karena tak terawat.(fernando lumanauw)

Leave a Reply

News Feed