Gara-Gara Proyek Nyawa Watuseke Hampir Melayang, Dikejar 4 Preman Hingga ke Polda Sulut, Ditangkap di Pintu Keluar

Pelaku ketika diamankan anggota Polda Sulut.
Pelaku ketika diamankan anggota Polda Sulut.

Manado – Empat preman Kota Manado masing-masing, Terbit Jacob Rolos (48), Maikel Lantu alias Pato (38), Ronal Mamahit (31) dan Andre Lantu (25), Rabu (03/02/2016) sore, sekitar pukul 15.58 Wita, diamankan anggota Polda Sulut. Pasalnya, pelaku diduga hampir menikam Jeffry Watuseke di halaman parkir Kantor Mapolda Sulut.

Beruntung, aksi nekat para pelaku yang telah mengkonsumsi minuman keras jenis Kasegaran dan Cap Tikus diketahui Kompol Macky Bawengan yang saat itu akan meninggalkan Mapolda Sulut.

Korban Jeffry Watuseke ketika memberikan keterangan kepada penyidik SPKT Polda Sulut.
Korban Jeffry Watuseke ketika memberikan keterangan kepada penyidik SPKT Polda Sulut.

“Waktu itu saya lepas piket. Saya menuju ke halaman parkir untuk mengambil kendaraan. Di tempat parkir, saya melihat pelaku dengan gerak-gerik mencurigakan. Saya kemudian mengawasi pergerakan pelaku. Ketika mereka mencabut pisau saya berteriak. Korban kemudian melarikan diri masuk ke dalam gedung Mapolda. Sedang pelaku melarikan diri menuju keluar,” kata Kompol Mecky.

Melihat pelaku melarikan diri, Kompol Mecky kemudian memberitahukan kejadian tersebut ke anggota SPKT dan penjagaan Polda Sulut. Pintu keluar kemudian dikunci. Dengan senjata lengkap, polisi mencegat mobil Avansa B 1428 ULR yang dikendarai pelaku. Meski telah dicegat, para pelaku masih berusaha untuk menerobos keluar. Pelarian pelaku terhenti setelah anggota menodongkan senjata kearah mobil.

“Meski telah dicegat mereka masih berusaha kabur. Begitu juga ketika anggota akan mencabut kunci kendaraan, pelaku mencoba melawan dan mendorong anggota dari dalam mobil,” tambah Kompol Mecky.

Barang bukti pisau besi putih yang diamankan anggota Polda Sulut.
Barang bukti pisau besi putih yang diamankan anggota Polda Sulut.

Setelah digeledah, polisi berhasil mengamankan dua pisau badik besi putih, botol Kasegaran dan botol AKE yang berisi Cap Tikus, yang disimpan pelaku didalam mobil. Mendapati barang bukti, pelaku kemudian diamankan.

Dari pengakuan pelaku, mereka mengejar korban karena sakit hati. Fee proyek yang dijanjikan tak kunjung diserahkan korban. Padahal kata pelaku, proyek tersebut adalah proyek tahun 2015 dan sudah dikerjakan korban.

“Jadi waktu saya tanya ke dia (korban, red), dia mengatakan jika proyek belum ada. Tapi setelah saya tanya ke Kadis PU kemarin, Kadis mengaku proyeknya sudah ada. Uang proyek yang dikerjakan juga sebagian uang kami,” kata pelaku kepada polisi.

Petugas saat menggeledah mobil yang digunakan para pelaku.
Petugas saat menggeledah mobil yang digunakan para pelaku.

Sedang, korban Jeffry yang mengenakan kemeja biru mengaku, persoalan tersebut tidak berkaitan dengan proyek. “Bukan masalah proyek, terserah mereka mau ngomong apa. Yang pasti bukan masalah proyek,” kata korban sembari menambahkan jika ia dan pelaku mempunyai hubungan pertemanan.

“Kami berteman. Tapi saya bingung kenapa mereka seperti ini. Sebelumnya pelaku sempat telepon dan menanyakan keberadaan saya. Saya pun mengatakan kalau saat ini saya ada di Polda Sulut sementara mengurus surat kehilangan. Rupanya mereka sudah menunggu saya di parkiran. Pasalnya ketika saya menuju mobil mereka langsung mengejar saya dengan pisau,” sambung salah satu kontraktor di Kota Manado itu.

Kapolda Sulut, Brigjen Pol Wilmar Marpaung ketika dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut. “Pelaku sudah kita amankan di Subdit Jatanras Polda Sulut untuk menjalani proses penyelidikan selanjutnya. Pelaku akan langsung kita tahan dan akan ditindak tegas sesuai perbuatan pengancaman, percobaan pembunuhan dan sajam,” tegas Marpaung melalui telepon selulernya.(jenglen manolong)

Tinggalkan Balasan

News Feed