by

Manisnya Besi Tua, Kisah Inspiratif Dari Mas Sumbut

Menginjakan kaki di manado pada tahun 2017 belum lama memang  pria paruh baya ini yang hari hari di panggil Mas Sumbut cepat melesat menjadi pengusaha yang sukses.

Empat tahun yang lalu Mas Sumbut yang asli dari Lamongan Jawa Timur masih hilir mudik masuk keluar Lorong di Manado dengan naik sepeda motor menjalani profesi sebagai pemulung besi tua, almunium bekas, tembaga, kuningan, aki bekas, dan peralatan elektronik rusak (kulkas,AC,Monitor dll)  satu hari bekerja hasil di timbang diturunkan dan boss bayar sesuai dengan hasil timbangan istilahnya kerja satu hari untuk makan satu hari esok cari lagi. Begitu rutinitas pekerjaan yang Mas Sumbut jalani.

Siang itu terasa panas dan sangat panas sekali hingga membuat Mas Sumbut menghentikan kendaraanya untuk beristirahat sejenak dibawah rindangnya pepohonan di jalan Pemorow manado.

Setengah bermimpi merenungkan akan datangnya hari esok dan keberlangsungan akan pekerjaan yang ia geluti. Timbul niat didada dan keinginan bergelora untuk mengubah nasib ingin meraih kesuksesan dengan cara berusaha sendiri. Sesampainya di tempat kerja Mas Sumbut mengutarakan akan niatnya untuk usaha sendiri,dan teryata bossnya mendukung akan niat dan cita cita Mas Sumbut.

Bermodalkan uang pinjaman dari sanak keluarga Mas Sumbut mengontrak sebidang tanah di Dendengan untk dijadiakn penampungan besi tua. Tak berlangsung lama kurang dari dua tahun usaha yang di rintis berkembang pesat hingga dapat membuka cabang di Teterusan ,Mapanget

Besi tua di hargai antara Rp 2,000 sampai Rp 2,500 dari penjualan besi tua ini di memperoleh keuntungan antara Rp 300 sampai dengan Rp 500 per kilogramnya, tidak banyak memang keuntungan yang didapat dari besi tua ini tapi volume dari dua cabang yang Ia miliki tiap bulan ada puluhan ton besi tua. Untuk tembaga di menghargai Rp 75,000 perkilonya dari penjualan tersebut diperoleh keuntungan antara RP 15,000 sampai Rp 20,000 perkilonya untuk jenis almunium di hargai antara Rp 15,000 sampai rp 16,000 perkilonya dari penjualan almunium keuntungan yang didapat berkisar Rp 2,000 sampai Rp 3,000.

Pasokan akan besi tua dan lain lain di peroleh dari seputaran manado, minahasa utara, bitung, kawangkoan, amurang dan tondano dimana Mas Sumbut menerapkan sistim kemitraan dengan pemulung maupun pengumpul besi tua (pemosok besi tua) ,besi tua akan dijual lagi kepada pedagang besar besi tua di seputaran Tuminting manado, saat ini masih belum dapat kirim barang sendiri baik ke Surabaya maupun Jakarta karena masih lebih menguntungkan di jual dipasaran local akibat ketebatasan modal.

Dari usaha yang ditekuninya saat ini Mas sumbut dapat meraup keuntungan bersih sekitar                       Rp 20,000,000 ,memang belum besar tapi setidaknya sudah tidak lagi keluar masuk Lorong jadi pemulung besi tua kepanasan dan kehujanan. Lebih mulia  lagi menjadi tumpuan lebih dari 7 pekerja freeland dan juga tumpuan buat keluaraga dengan dua orang anak dan satu istri

Menurut Mas  Sumbut kunci dari kesuksesan yang dialaminya adalah bekerja dengan tulus dan iklas jujur, inisiatif dan selalu tekun serta ulet atau di singkat TI JITU. Sedangkan faktor penghambat ketidak berhasilan adalah sikap tidak berani mengambil keputusan untuk keluar zona kenyamanan dan menantang resiko dalam  berusaha.  (Andreas)

Comment

Leave a Reply

News Feed