Minahasa – Mewakili Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), DR Sinyo H Sarundajang, Staf Ahli Bidang Pemerintahan Pemprov Sulut, Drs Roy Mewoh DA, membuka Pekan Perkemahan Rohani (PPR) Pemuda dan Remaja, Gereja Sidang-sidang Jemaat Allah (GSSJA), wilayah II Sulut dan Gorontalo, Selasa 2 Juli 2013, di Desa Sumarayar Kecamatan Langowan Timur.
Ketua Panitia PPR, Pdt Ir Refly Manopo STh, dalam laporan kegiatannya mengatakan, acara yang diberi tema, “Save Our Soul” ini, dihadiri sekitar 60 Sidang lokal, dengan total sekitar 600-an peserta yang datang dari wilayah Provinsi Gorontalo, Kota Kotamobagu, Kabupaten Bolaang Mongondow Raya, Minahasa Selatan, Minahasa Tenggara, Minahasa Induk dan Kota Tomohon, bahkan dari Tobelo Maluku Utara.
Pdt DR Jack R Lumanauw MMis MTh, saat memimpin ibadah pembukaan
“Acara ini akan berlangsung hingga 6 Juli mendatang. Tujuan dari acara ini sendiri untuk menumbuh kembangkan iman percaya Pemuda dan Remaja kepada Kristus, target kami ada 100 jiwa bertobat dan dibaptis untuk Tuhan,” ujarnya.
Komisaris Badan Pengurus Pusat GSSJA di Indonesia, DR Jack R Lumanauw MMis MTh, yang pemimpin ibadah, dalam ringkasan khotbahnya yang terambil dalam Efesus 2:8-9 mengatakan, keselamatan menjadi bagian setiap orang dan itu adalah pemberian Allah yang harus kita ambil kesempatan tersebut dengan kerendahan hati.
“Ada banyak pengaruh lingkungan yang senantiasa mempengaruhi anak muda sehingga tidak konsent dengan keselamatan yang Tuhan beri. Ada banyak pilihan yang ditawarkan kepada anak muda, untuk itu mari kita generasi muda menangkap kesempatan keselamatan yang Tuhan beri, dengan menjadi alat Tuhan untuk kemulian nama-Nya, menjadi teladan bagi lingkungan dimana kita berada,” ujarnya.
Ratusan peserta saat mengikuti acara pembukaan PPR.
Drs Roy Mewoh dalam sambutan mewakili Gubernur mengatakan, dirinya menyambut gembira dan apresiasi kepada panitia yang telah mensukseskan terlaksananya acara pembinaan rohani bagi anak muda ini.
“Ini menunjukkan eksistensi pemuda dan remaja GSSJA sebagai wadah pembentukan watak rohani, sebagai aset gereja dan bangsa kedepan,” ujarnya.
Dikatakannya, derasnya arus tantangan globalisasi dengan masuknya budaya-budaya luar yang negatif seperti aktifitas kriminalitas, seks bebas dan penyalahgunaan narkoba, yang kesemuanya dapat mempengaruhi kerohanian.
Bahkan, anak muda telah jatuh dalam budaya konsumtif dengan bergaya berlebihan dalam berpakaian yang dapat mempengaruhi ekonomi keluarga, dengan budaya seperti ini dapat menghilangkan semangat membangun bangsa dan negara.
“Untuk itu, kegiatan kerohanian seperti ini kiranya dapat menumbuhkan kerohanian,” ujarnya.
Acara ini juga dihadiri, Kepala Dinas Koperasi Kabupaten Minahasa, Drs AR Lengkey, Ketua Badan Pengurus Daerah Wilayah II Sulut dan Gorontalo, Pdt Herry Dahlan MTh, parah tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Comment