by

Soal PAW DPR-RI, JWS: Hidup Bukan Soal Status, Uang dan Jabatan

Minahasa – Politisi Partai Golkar Sulut, Drs Jantje Wowiling Sajow MSi punya prinsip hidup yang tak mudah terpengaruh dengan masalah materi dan jabatan. Bupati Minahasa periode 2013-2018 ini punya prinsip bahwa hidup itu bukan soal status, uang dan jabatan atau posisi, melainkan yang utama soal perasaan dan kenyamanan.

Saat gencar dicecar soal pertanyaan dan sindiran soal dirinya yang seharusnya memiliki kesempatan untuk Pergantian Antar Waktu (PAW) Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Repoblik Indonesia (DPR-RI) pasca berpulangnya Anggota DPR-RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Daerah Pemilihan Sulawesi Utara, almarhum Hi Herson Mayulu SIP, Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu sekaligus Ketua Bapilu Partai Golkar yang akrab disapa JWS menganggap santai dan tak menyesalinya.

“Beberapa hari yang lalu Sulut berduka. Salah satu Wakil Rakyat di DPR-RI, teman dan sahabat saya yang baik selama jadi Bupati, pak Hi Herson Mayulu, meninggal dunia. Sesaat setelah meninggal, mata orang tertuju pada siapa yang PAW. Semua orang tahu bahwa pemilik suara kursi ke empat hampir 71 ribu adalah JWS. Karena itu, jangan heran banyak SMS masuk, ada ucapkan selamat, ada yang bertanya, bahkan dimana-mana saya ketemu orang yang mengenal saya, pasti pertanyaan itu datang,” kata JWS.

“Tapi bagi saya jawabannya, hidup bukan soal status, uang dan jabatan. Tapi yang lebih utama soal perasaan dan kenyamanan,” tukasnya.

“Walaupun JWS tidak pernah dipecat sejak mendukung CEP-SEHAN sampai hari ini. JWS sudah mengambil sikap bergabung dengan Partai Golkar. Tidak baik dan tidak elok dari sisi etik jika kembali atau mundur. Lagi pula, untuk apa kita berada di rumah besar perjuangan tetapi tapi perasaan tidak nyaman? Bahkan tidurpun sulit karena selalu waspada terhadap kawan sendiri yang tidak suka dengan kehadiran JWS?” Jauh lebih baik kita duduk, menikmati, santai di bawah pohon beringin, ada rasa nyaman, dihentar angin sepoi-sepoi bahkan bisa tidur nyeyak tanpa ada rasa khawatir,” kata JWS lagi.

“Yang penting adalah, JWS sudah pernah ikut menjadi bagian dari rumah perjuangan ketika merebut kejayaan di Minahasa sehingga berkuasa di Sulut. Kalau ada yang bilang JWS bukan banteng sejati, memang bukan. Yang penting sudah memberi kontribusi kemenangan beberapa iven politik untuk partai hebat,” ujarnya.

“Kalau ada yang bilang JWS kutu loncat, betul, yang penting JWS bukan kutu kutu yang merugikan partai. Kalau ada yang bilang JWS nda sabar tapi sinis, memang betul, karena di otak orang orang itu hanya uang dan jabatan, kecuali yang tulus dan tidak tau persoalan. Bagi JWS, yang penting sudah pernah. Sekarang tinggal berpikir bagaimana supaya 2024 Minahasa bisa bangkit dan melanjutkan pembangunan untuk kesejahteraan rakyat. Bagi saya, siapapun yang akan masuk PAW, yang penting dikomunikasikan dengan baik, pasti berjalan dgn lancar. Salam JWS,” pungkasnya.(fernando lumanauw)

Comment

Leave a Reply

News Feed