Diduga Tak Transparan dan Akuntabel, Bawaslu Minsel Disorot

Amurang – Adanya ketidaktransparan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) kabupaten Minahasa Selatan, saat ini menjadi sorotan publik.

Hal ini dikarenakan tahapan demi tahapan yang dilakukan oleh Bawaslu Minsel, disinyalir sarat dengan kongkalikong.

Hal tersebut terlihat semenjak perekrutan Panwascam yang diduga dilakukan hanya sekedar formalitas saja, karena hasil daripada tes penjaringan yang diterima diduga adalah orang-orang titipan (Orang dalam).

Begitupula dengan hasil para peserta tidak ditampilkan, tidak dipublikasikan nilai sehingga pesertapun bingung untuk melihat hasil tes dari setiap peserta.

Bukan hanya itu saja, pernyataan setiap komisioner Bawaslu Minsel berbeda-beda.

Yang lebih parah lagi setiap tahapan sosialisasi Bawaslu Minsel “takut” melibatkan awak media untuk melakukan peliputan guna untuk disosialisasikan ke publik sehingga terkesan ada yang ditutupi.

Kepada wartawan media ini salah satu sumber yang sangat dipercaya mengatakan bahwa ada oknum di Bawaslu yang menerima mahar dalam penerimaan Panwascam, selain itu petugas sekretariat kecamatan sudah di kapling-kapling alias titipan.

Abdul Majid Mamosey salah satu komisioner saat di konfirmasi oleh Sejumlah awak media mengatakan bahwa hal tersebut tidak diketahui olehnya dan menurutnya ia akan menanyakan hal tersebut kepada sejumlah pimpinan Bawaslu minsel.

Dirinya juga menyampaikan permohonan maaf karena kurang melibatkan media pers dalam melakukan tahapan sosialisasi.

“Ia memang benar kami kurang melibatkan media pers dalam peliputan sosialisasi dan ke depan kami akan menyampaikan ke rekan-rekan media untuk turut meliput dan mengsosilisasikan kegiatan tahapan demi tahapan yang akan dilaksanakan oleh Bawaslu minsel,” akunya.

Tinggalkan Balasan

News Feed