Mitra – Di saat lahan sawah di berbagai daerah menyusut akibat proses alih fungsi yang dijadikan kawasan permukiman dan jalan, Minahasa Tenggara pada 2016 ini justru sebaliknya, berhasil menambah luasan areal sawah hingga ratusan hektare (Ha).
Bertambahnya areal persawahan di Mitra kata kepala Dinas Pertanian Peternakan (Distanak), Elly Sangian, adalah hasil dari upaya pemerintah daerah yang terus menggalakan program cetak sawah baru dan optimalisasi lahan potensial kepada masyarakat di 12 kecataman di Mitra.
Menurut Sangian, percetakan sawah baru dan optimalisasi lahan potensial tersebut pada dasarnya adalah bagian dari upaya pemerintah daerah dalam mendukung suksesnya program nasional yang tengah digalakkan pemerintah, guna mencapai target swasembada pangan nasional.
“Pemerintah daerah sangat berkomitmen mendukung dan mensukseskan program nasional itu. Makanya pada tahun 2016 ini pemerintah daerah melalui Distanak bekerja sama dengan petani mencetak sawah baru, termasuk mengoptimalkan lahan potensial,” katanya.
Lebih rinci disampaikan Pengelolah Data Dinas Pertanian dan Peternakan Mitra, Reza Hasan, bahwa berdasar data yang diperoleh di lapangan per Desember 2014, total luas lahan sawah di Mitra adalah 2.978 Ha. Per Desember 2015 total luas 3.160 Ha.
“Jika dibanding dengan luas lahan pada 2015, luas lahan tahun ini bertambah 182 Ha. Perluasan lahan ini terjadi di 12 kecamatan, tak terkecuali di kecamatan Ratatotok yang lahan sawahnya paling kecil. Lahan terluas ada di kecamatan Tombatu Timur, 600 Ha,” katanya.
Secara keseluruhan, kegiatan percetakan sawah baru terbesar terjadi di wilayah Kecamatan Belang, dengan luasan kurang lebih belasan hektare.
“Satu di antaranya lahan kelapa yang ada di belakang kantor Balai Pembenihan yang ada di Belang dan rawa,” katanya.
Adapun untuk luas tanam sendiri, pada 2014 lalu total mencapai 5.964 Ha. Sedangkan pada tahun 2015 luas tanam menurun menjadi 5.956 Ha.
“Penurunan disebabkan oleh banyak faktor antara lain gagal panen atau ada lahan yang setahun hanya sekali tanam,” jelasnya.
Hasan menambahkan, saat ini Distanak tengah giat mensosialisasikan program Reklamasi lahan sawa untuk mendukung mekanisasi pertanian.
“Reklamasi itu adalah penggabungan petak menjadi berukuran besar, sehingga penggunaan traktor dan peralatan lain lebih efektif,” katanya. (Jay)