Mitra – Ruas jalan Provinsi antara Kecamatan Touluaan Kabupaten Mitra dan Amurang Minsel membahayakan warga.
Pasalnya, sedikitnya ada 8 titik longsor menghiasi ruas jalan sepanjang 8 Kilometer tersebut. Ironisnya, meski bencana tanah longsor sudah berlangsung selama beberapa bulan, namun pemerintah belum melakukan perbaikan.
Fanli Lumintang, seorang pemilik kendaraan pun mendesak pemerintah segera menindaklanjuti persoalan ini. Sebab setahu dia, dibeberapa titik sudah terlihat ada material bangunan, seperti batu-batuan dan pasir.
“Pokoknya material bangunan sudah ada dibeberapa lokasi, beberapa minggu lalu tapi belum dikerjakan,” sesal Lumintang.
Lumintang juga mengimbau, seandainya pekerjaan proyek mulai dilaksanakan diharapkan tidak asal jadi.
“Beberapa pekerjaan jalan longsor di sepanjang ruas jalan itu cepat sekali rusak, ambruk dan bahkan longsor. Ini bukti kalau pekerjaan proyek dikerjakan asal jadi,”sesal Lumintang.
Tak hanya itu, pemuda yang mengaku sering melewati ruas jalan ini meminta seluruh pengguna jalan untuk berhati-hati jika melewati ruas jalan Touluaan (Mitra)- Amurang (Minsel). Sebab, tanah longsong telah memakan setengah badan jalan.
“Pemerintah Daerah khususnya Pemprov Sulut harus secepatnya memperbaiki ruas jalan tersebut. Apalagi ruas jalan ini merupakan urat nadi perekonomian masyarakat Mitra, terlebih petani yang ada di Kecamatan Tombatu Raya, Silian Raya dan Touluaan Raya. Sebab, ratusan ton hasil pertanian (kopra) milik petani Mitra dijual di beberapa perusahaan di Kabupaten Minsel (Amurang). Sehingga jika jalan ini terputus sangat memukul perekonomian petani Mitra,” jelasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Mitra, Ir James Munaiseche mengatakan, perbaikan ruas jalan Touluaan (Mitra)- Amurang (Minsel) adalah tanggungjawab pemerintah Provinsi Sulut. “Ruas jalan ini merupakan jalan provinsi,”tegas Munaiseche.
Comment