Manado – Bank Indonesia (BI) melaunching Pusat Informasi Harga Bahan Pokok Strategis (PIHBS) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) sebagai pusat pengolahan dan diseminasi informasi harga bahan pokok dalam pengendalian inflasi.
Kepala BI Perwakilan Sulut, Suhaedi mengatakan pendirian PIHBS diinisiasi oleh tim pengendali inflasi daerah (TPID) Sulut dan Kota Manado sebagai salah satu program kreatif dalam mengemban tugas menjaga stabilitas harga barang dan jasa di Sulut.
“Pengembangan PIHBS merupakan jawaban kebutuhan akan keterbukaan informasi sebagai dasar pengembalian keputusan ekonomi,” kata Suhaedi dalam Launching PIHBS dan seminar strategis peningkatan peran perbankan sebagai agent of economic development.
Katanya, inisiasi pembentukan PIHBS Sulut juga merupakan bagian dari amanah Presiden pada Rakornas TPID Tahun 2012, dimana setiap daerah diharapkan dapat mempersiapkan sember daya manusia, data dan teknologi.
“Dengan adanya transparansi harga maka akan terjadi convergence harga yang akan mengurangi potensi gejolak perekonomian dan pada akhirnya kestabilan harga diharapkan dapat bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Djauhari Kansil mengatakan bank semata-mata tidak mencari keuntungan tapi memiliki tanggung jawab sosial seperti saat ini diresmikannya PIHBS di Sulut.
“Dengan dilaunchingnya PIHBS ini diharapkan mampu menyiarkan harga baik tradisional maupun modern kepada masyarakat,” katanya.
Program ini juga, katanya bisa memberitahukan stok kebutuhan pokok yang ada di tingkat pedagang.
Katanya, pusat informasi harga rencananya akan dipasang di Pasar Pinasungkulan dan Bersehati Kota Manado. Lanjut ia katakan, PIHBS ini dilaunching dengan berbasis website dan layanan SMS dan papan pengumuman. Dalam acara ini dihadiri oleh Walikota Manado, Vicky Lumentut dan pejabat pemerintahan dan perbankan di Sulut.