by

Gubernur OD Tandatangani Kesepakatan Jejaring Pegampuan Pelayanan Prioritas

Manado – Sektor kesehatan, menjadi salah satu sektor yang mendapatkan perhatian khusus Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw (OD-SK). Bahkan beberapa infrastruktur kesehatan dibangun baru dan diperkuat OD-SK.

Kali ini untuk lebih membuat sektor kesehatan melejit, maka Gubernur Sulut Olly Dondokambey (OD) secara langsung melakukan penandatanganan kesepakatan bersama jejaring pegampuan pelayanan prioritas di Sulut, Rabu (31/5) siang. Dengan adanya penandatanganan tersebut secara otomatis membuat sektor kesehatan mendapatkan dukungan penuh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI).

Kepada media ini, Gubernur OD mengaku bersyukur kesepakatan ini terwujud dan mendapat dukungan penuh dari Kementerian Kesehatan RI. “Pemprov Sulut memang terus berkomitmen melakukan pelayanan kesehatan yang merata kepada seluruh lapisan masyarakat,” tuturnya.

Gubernur OD juga mengatakan bahwa, kapasitas Sulut sebagai destinasi tujuan wisata internasional mengharuskan tersedianya fasilitas rumah sakit yang mumpuni. “Karena kemarin waktu saya ke Rusia, mereka sampaikan siap berwisata ke Sulut. Namun yang ditanyakan Menteri Pariwisata di sana adalah fasilitas rumah sakit,” ujarnya.

Dengan kerja sama ini Gubernur OD, yakin semakin banyak wisatawan ke Manado. “Apalagi, pada Juni-Juli 2023, delapan provinsi di Tiongkok akan kembali membuka penerbangan langsung ke Manado. Ini tentunya menjadi angin segar bagi iklim pariwisata Sulut. Dengan adanya dukungan Kemenkes RI, maka saya yakin sektor kesehatan kita akan semakin melejit lagi,” imbuhnya.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga mengaku senang kerja sama bisa terjalin. Memang kata Budi, Sulut sebagai tujuan wisata turis wajib memiliki infrastruktur kesehatan setara negara maju. Olehnya, ia memastikan hingga kurun waktu 2027, 15 kabupaten/kota di Sulut diupayakan memiliki alat untuk intervensi penyakit stroke dan jantung.

“Karena dari 514 kabupaten/kota di Indonesia, baru 44 daerah yang punya. Kedepan, semua daerah di Sulut sudah tersedia. Namun, mengingat harga alat yang mencapai puluhan miliar, ia berharap Pemprov Sulut mengambil bagian dalam hal ketersediaan sumber daya manusia. Karena untuk menggunakan alat-alat ini, minimal tiap daerah harus punya lima dokter spesialis,” tandasnya.

Comment

Leave a Reply

News Feed