Advetorial: JWS Sematkan Tanda Gelar Adat Kepada 12 Tonaas Wangko Minahasa

Upacara gelar adat dipimpin Majelis Kebudayaam Minahasa.
Upacara gelar adat dipimpin Majelis Kebudayaam Minahasa.

Minahasa – Bupati Minahasa, Drs Jantje Wowiling Sajow MSi, juga selaku Ketua Umum Majelis Kebudayaan Minahasa (MKM), menyematkan secara langsung tanda gelar adat kepada 12 Tonaas Wangko Minahasa yang merupakan Tokoh Masyarakat, dalam acara Penganugerahan Gelar Adat Minahasa, di ruang sidang DPRD Minahasa, Sabtu (07/11).

Bupati JWS bersama Wabup Ivansa didampingi Ketua DPRD Minahasa, saat menyaksikan upacara pemberian gelar adat.
Bupati JWS bersama Wabup Ivansa didampingi Ketua DPRD Minahasa, saat menyaksikan upacara pemberian gelar adat.

Ke-12 Tokoh Masyarakat ini yakni,

1. Laksamana Madya TNI Dr Desi Albert Mamahit (Kepala Badan Keamanan Laut RI) sebagai Tonaas Wangko An Tasik,

2. Mayjen TNI Ludwig Pusung (Pangdam I Bukit Barisan) sebagai Tonaas Wangko Ang Katanaan,

3. Irjen Pol Drs Dicky Atotoy (Wakil Inspektur Pengawasan Umum POLRI) sebagai Tonaas Wangko Um Banua,

JWS saat menyematkan tanda gelar adat bagi para Tonaas Wangko.
JWS saat menyematkan tanda gelar adat bagi para Tonaas Wangko.

4. Irjen Pol Dr Petrus Golose MM (Deputi Bidang Kerma Internasional BNPT RI) sebagai Tonaas Wangko Um Banua,

5. Dr Soni Sumarsono MDM (Pjs Gubernur Sulut) sebagai Tonaas Wangko Um Banua,

6. Brigjen TNI Robert RF Lumempouw (Bandep Lingkungan Alam Setjen Wantanas) sebagai Tonaas Wangko Ang Katanaan,

7. Brigjen Pol Drs Ferdie FJ Mirah (Direktur Strategi Keamanan Laut PD Dehip Strategi) sebagai Tonaas Wangko Um Banua,

JWS saat menyematkan atribut gelar adat Minahasa.
JWS saat menyematkan atribut gelar adat Minahasa.

8. Brigjen TNI Jerry Waleleng (Kepala BIN Daerah Sulsel) sebagai Tonaas Wangko Ang Katanaan,

9. Brigjen Pol Drs Hengkie Kaluara (Kapolda Gorontalo) sebagai Tonaas Wangko Um Banua,

10. Brigjen TNI Sulaiman Agusto SIP MM (Danrem 131 Santiago) sebagai Tonaas Wangko Ang Katanaan,

11. Brigjen Pol Drs Wilmar Marpaung SH (Kapolda Sulut) sebagai Tonaas Wangko Um Banua,

12. Laksma TNI Manahan Simorangkir (Dan Lantamal Bitung) sebagai Tonaas Wangko An Tasik.

Para Tonaas Wangko bersama Majelis Kebudayaan Minahasa.
Para Tonaas Wangko bersama Majelis Kebudayaan Minahasa.

Usai menerima penyematan tanda Gelar Adat Minahasa, Laksamana Madya TNI DR Desi Albert Mamahit MSc, dalam sambutan mewakili para Tonaas Wangko mengatakan, dirinya bersama Tonaas Wangko yang lain merasa sangat bangga dan terhormat sudah di beri anugrah kehormatan Adat dari suku Minahasa, sebagai Tonaas Wangko, serta beryukur atas anugrah Tuhan Yang Maha Esa.

Ritual minum saguer dan makan telur rebus para Tonaas Wangko.
Ritual minum saguer dan makan telur rebus para Tonaas Wangko.

“Atas kepercayaan yang diberikan kepada kami ini, tentu akan menjadi tugas dan tanggung jawab kami untuk menjalankannya. Kami akan melaksanakan hak dan kewajiban ini dengan baik dan menerima setiap masukkan dari pihak manapun untuk pelestarian budaya Minahasa. Kami akan menjaga nama baik budaya Minahasa, serta memberikan arah bagi generasi muda, dan memberikan karya luhur bagi bangsa dan negara ini,” ujar Mamahit.

Perwakilan Tonaas Wangko, Laksamana Madya TNI Dr Desi Albert Mamahit, saat mbawakan sambutan.
Perwakilan Tonaas Wangko, Laksamana Madya TNI Dr Desi Albert Mamahit, saat mbawakan sambutan.

Kemudian, dalam kapasitas sebagai pemerintah, Pejabat Gubernur Sulawesi Utara, DR Soni Sumarsono, pada sambutanya usai disematkan sebagai Tonaas Wangko Um Banua mengatakan, selaku Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, dirinya sangat bangga bisa bersama dengan elemen masyarakat Kabupaten Minahasa dan dapat menyaksikan secara langsung kentalnya nilai budaya yang tertanam di daerah Minahasa.

Pj Gubernur Sulut, Soni Sumarsono saat memberikan sambutan.
Pj Gubernur Sulut, Soni Sumarsono saat memberikan sambutan.

“Saya memberi apresiasi yang tinggi sekaligus ucapan terima kasih atas komitmen Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Minahasa, yang terus mendukung program Pemerintah dalam melestarikan tradisi dan nilai budaya sebagai aset daerah yang merupakan benteng terakhir dari sebuah pertahanan bangsa,” ujarnya, sembari meminta kepada Pemkab Minahasa agar kiranya terus menumbuh-kembangkan budaya daerah ini.

“Ini harus dilestarikan secara terus menerus. Bila nilai budaya asli daerah ini tidak diolah dan di lestarikan dengan baik, bisa dipastikan ini secara perlahan akan bergeser atau punah serta dilupakan,” kata Sumarsono.

Wabup Ivansa, Dandim 1302 Minahasa, Letkol CZI M Andi Kusuma, Kapolres Minahasa, AKBP Ronald Rumondor SIK MSi, Sekda Minahasa dan Jeffry Robby Korengkeng SH MSi.
Wabup Ivansa, Dandim 1302 Minahasa, Letkol CZI M Andi Kusuma, Kapolres Minahasa, AKBP Ronald Rumondor SIK MSi, Sekda Minahasa dan Jeffry Robby Korengkeng SH MSi.

“Mari kita lahirkan terus terobosan baru yang bermakna positif bagi kemajuan dan kesejahteraan rakyat lewat budaya. Dalam setiap kebijakan dan program kerja pembangunan, ciptakanlah sinergitas dengan berbagai pihak, baik Pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi dan daerah lainya, maupun dengan lihak swasta dan para pelaku usaha lainya. Suksesya pembagunan di daerah tergantung pada kemampuan kita dalam mengkolaborasikan segala potensi, keunggulan dan kekuatan yang ada,” ujarnya.

Sementara, selaku Ketua Umum MKM, JWS menyatakan rasa syukur dan terima kasih kepada semua pihak karena acara Pemberian Gelar Adat Minahasa ini boleh berjalan baik dan sukses.

Gelar adat minahasa

“Terima Kasih kepada semua pihak yang sudah memberikan atensinya sehingga kegiatan ini bisa berjalan dengan baik dan lancar, semua kekuatan dan penyembahan hanya kepada Tuhan Yang Esa, kita berharap para Jenderal dan tokoh masyarakat lainnya ini yang sudah mengemban tanggung jawab sebagai Tonaas Wangko bisa takut akan Tuhan ketika menjadi pemimpin,” kata JWS.

“Dengan gelar yang mereka miliki saat ini juga, kiranya mereka dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya bagi bangsa dan negara ini,” tukasnya.(fernando lumanauw)

Tinggalkan Balasan

News Feed