Catut Nama Bupati, Awas Ada Calo CPNS di Minahasa

Minahasa – Adanya isu penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa, seperti menjadi angin segar bagi para pencari kerja khususnya yang bercita-cita menjadi pegawai negeri. Palak saja, mereka yang punya keinginan kuat untuk menjadi PNS ini kemudian diperalat sejumlah oknum tak bertanggung jawab alias Calo PNS.

Terungkap belakangan ini, sejumlah warga pencari kerja mengeluh karena tertipu dengan oknum-oknum yang atasnamakan pejabat di Minahasa yang memberikan jaminan masuk PNS.

“Ada oknum mengaku sebagai Panitia Seleksi Nasional CPNS. Dia datang dengan mengiming-imingi menjadi PNS, namun harus mengeluarkan uang sebesar 60 juta rupiah,” ujar warga yang tertipu tersebut yang meminta namanya tak perlu dipublish.

“Gayanya memang terlihat sangat meyakinkan, baik saat dia menjelaskan maupun segala kelengkapan surat yang dibawanya. Dia bilang, bila penerimaan CPNS tahun 2016 nanti dibuka, saya dipastikan sudah memilik jatah,” ungkap sumber lagi.

Terkait hal ini, Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD) Kabupaten Minahasa, Lutfi M Rumate SH, ketika dikonfirmasi Cybersulutnews.co.id, Senin (29/02) mengatakan, tahun 2016 ini tak ada penerimaan CPNS di Kabupaten Minahasa.

Hal ini menurutnya dikarenakan jumlah PNS di Minahasa yang telah melebihi jumlah idelan, yang justru perlu dikurangi untuk mengurangi beban APBD Minahasa, mengingat sekitar 60 persen APBD habis diserap untuk belanja pegawai.

“Tahun 2016 ini tidak ada formasi penerimaan CPNS di Minahasa. Jadi, bila ada kabar soal dibukanya penerimaan CPNS apalagi ada jaminan diterima bila sudah membayar, itu adalah bohong belaka, sehingga masyarakat diminta tidak mudah percaya dan akhirnya tertipu,” tandasnya.

“Soal adanya isu calo yang beredar, kami juga telah mengetahuinya karena telah masuk beberapa laporan ke BKDD. Bahkan menurut data yang ada di kami, ada sekitar 139 nama yang berhasil tertipu dengan calo tersebut. Bahkan si calo ini juga mencatut nama Bupati dalam melakukan aksinya,” tutur Rumate.

Menurut Rumate pula, dirinya pernah didatang sang calo dengan memperlihatkan berkas atau nama para CPNS yang akan diloloskan tinggal menunggun rekomendasi Bupati.

“Saya langsung mengetahui bahwa hal tersebut merupakan penipuan karena berkas yang dibawa sudah ada NIP-nya, namun dijelaskan oleh calo tersebut bahwa saat telah jadi PNS, NIP akan dirubah kembali. Dari situ saja saya sudah tahu bahwa ini sudah tidak lazim lagi dan sangat aneh. Saat itu juga saya langsung melaporkan ke bapak Bupati dan beliau jelas geram dengan peristiwa ini dan memastikan akan menindaklanjuti hal ini karena bagaimanapun, nama beliau sudah dibawa-bawa oleh para oknum tak bertanggung jawab tersebut,” tukas Rumate.(fernando lumanauw)

Tinggalkan Balasan