Minahasa – Tubuh Jerry Emor alias Mab (42), warga Desa Walewangko Jaga 2 Kecamatan Langowan Barat, ditemukan dalam keadaan kaku tak bernyawa di wilayah persawahan Desa Lowian, Sabtu (16/07) sekitar pukul 07.30 pagi tadi.
Korban pertama kali ditemukan Denny Sepang (58) dan Marcel Manaroinsong (24), keduanya warga Desa Kopiwangker Jaga 1 Kecamatan Langowan Barat. Menurut salah satu saksi, awalnya mereka bermaksud datang dikebun untuk memasang patok tanaman buncis, tiba-tiba keduanya dikagetkan dengan sesosok tubuh tergeletak dalam sebuah gubuk beratapkan terpal.
“Setelah kami mendekat ternyata korban sudah tal bernyawa dan mulutnya berbusa,” terang Sepang yang selanjutnya keduanya langsung mencari pertolongan.
Kapolsek Langowan AKP Sammy R Pandelaki ketika dikonfirmasi Cybersulutnews.co.id membenarkan penuan mayat tersebut. Dikatakannya, saat ditemukan, korban mengunakan jaket warna merah dan celana TNI PDL loreng dengan kondisi sudah membengkak dan mulut mengeluarkan busa.
“Menurut keterangam dari masyarakat sekitar, korban tinggal di Desa Walewangko namun memiliki banyak Keluarga di Desa Kopiwangker, sehingga korban ketika berkunjung ke keluarganya itu selalu melewati perkebunan berjarak sekitar satu Kilometer antara Walewangko dan Kopiwangker,” ujar Pandelaki.
Menurut Pandelaki, korban diduga kuat meninggal karena pengaruh minuman keras (miras) yang dikonsumsinya saat berkunjung ke keluarganya di Kopiwangker.
“Telah dilakukan pemeriksaan medis oleh Kepala Puskesmas Tumaratas Dr Tini Oroh yang datang di TKP, tidak ada tanda-tanda kekerasan ditubuh korban dan menurut dokter kematian diduga disebabkan karena OD (over dosis, red) miras sehingga mulut berbusa. Ini diperkuat juga dengan keterangan saksi-saksi termasuk keluarga korban bahwa sudah lama kebisaan korban selalu minum miras setiap hari. Jadi analisa kami, waktu korban pulang dari rumah kerabatnya dalam pengaruh miras, saat ditengah jalan merasa pusing dan singgah digubuk untuk beristirahat sampai tidak sadarkan diri dan ditemukan meninggal dunia,” ujarnya sembari menambahkan bila keluarga tak menghendaki untuk melakukan outopsi.(fernando lumanauw)
