Jakarta – Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 yang digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang, bukan hanya sekadar pameran perdagangan internasional.
Acara yang diikuti oleh 134 negara ini menjadi panggung luar biasa bagi pelaku UMKM dan ekonomi kreatif dari berbagai daerah, termasuk Sulawesi Utara (Sulut), untuk menembus pasar global.
Pemerintah Provinsi Sulut bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sulut serius menanggapi peluang besar ini.
Gubernur Sulut, Yulius Selvanus, didampingi Ketua Dekranasda Sulut, Anik Yulius Selvanus, aktif berpartisipasi dalam pameran yang berlangsung sejak 15 hingga 19 Oktober 2025.
Acara ini membuka kesempatan emas bagi UMKM Sulut untuk memperkenalkan produk unggulan seperti kelapa, rempah-rempah, perikanan, hingga hasil kerajinan berbasis budaya.
Anik Wandriani bahkan melakukan dialog langsung dengan Menteri Koperasi dan UKM, membahas pengembangan dan peluang perluasan pasar UMKM Sulut ke tingkat internasional.
“Sulut hadir bukan hanya sebagai peserta pameran, tapi membuktikan komitmen kuat agar produk kita bisa bersaing di pasar global,” ujar Anik.Gubernur Yulius menambahkan, partisipasi Sulut di TEI menjadi momentum penting untuk memperkuat ekonomi daerah sekaligus membuka jaringan ekspor baru.
“Sulut memiliki potensi ekspor kreatif dan pertanian terbesar di Indonesia, dan ini saatnya kita manfaatkan secara maksimal,” jelasnya.
Seremonial pembukaan TEI 2025 juga berbarengan dengan pembukaan Pangan Nusa 2025 yang dilakukan oleh Menteri Koordinasi Pangan, Zulkifli Hasan, menandai komitmen nasional terhadap pengembangan sektor pangan dan UMKM.
Trade Expo Indonesia 2025 membuktikan bahwa dengan kolaborasi erat antara pemerintah dan pelaku usaha, UMKM Sulut siap menjejakkan kaki di pasar dunia, mengangkat produk lokal ke panggung internasional.





















