Manado – Di tengah ancaman proyeksi pengurangan anggaran tahun depan, Gubernur Sulawesi Utara, Yulius Selvanus, membuat gebrakan yang membuat para Aparatur Sipil Negara (ASN) bersorak gembira.
Alih-alih mengikuti arus penghematan dengan memangkas tunjangan, Gubernur justru dengan tegas menolak semua opsi pemotongan yang diajukan.
Sekretaris Provinsi Sulut, Tahlis Gallang, mengungkapkan bahwa dirinya sempat mengajukan beberapa opsi kepada Gubernur, termasuk pemotongan TPP hingga 50% dan kombinasi pemotongan TPP dengan gaji P3K.
Namun, semua opsi tersebut ditolak mentah-mentah oleh sang Gubernur.
“Gubernur bilang, kesejahteraan ASN itu harga mati! Beliau tidak mau ada ASN yang jadi korban hanya karena alasan anggaran,” ujar Tahlis, menirukan ucapan Gubernur dengan nada dramatis.
Lebih lanjut, Tahlis menjelaskan bahwa setelah dilakukan perhitungan, ternyata anggaran tahun depan masih cukup untuk membiayai belanja pegawai dan belanja rutin.
Selain itu, pemerintah provinsi juga sedang menyiapkan kejutan berupa pola karir baru untuk ASN/PNS yang diharapkan dapat memacu semangat kerja dan motivasi.
“Kami sedang merancang semacam ‘game’ karir untuk ASN. Poin kinerja bisa dikumpulkan. Ganjarannya tentu saja promosi dan peningkatan kesejahteraan,” beber Tahlis, dengan nada bersemangat.
Gubernur Yulius Selvanus sendiri menurut Tahlis, menegaskan bahwa di tengah kondisi fiskal yang menantang, pemberdayaan sumber daya manusia dan kesejahteraan pegawai tetap menjadi prioritas utama.
“ASN harus tetap semangat dan memberikan yang terbaik untuk masyarakat,” tegasnya.
Dengan keputusan ini, Gubernur Yulius Selvanus seolah ingin membuktikan bahwa ia adalah pemimpin yang peduli terhadap kesejahteraan rakyatnya, terutama para ASN yang menjadi ujung tombak pelayanan publik.
Langkah ini tentu saja menuai pujian dari berbagai pihak, namun tidak sedikit pula yang bertanya-tanya, dari mana sumber dana untuk menutupi kekurangan anggaran tahun depan.





















