Jakarta- Ribuan buruh yang tergabung dalam berbagai organisasi buruh di hari May Day melakukan demo menuntut pemerintah lebih memperhatikan kesejahteraan, kenaikan upah dan nasib kaum buruh.
Aksi demo yang dimulai di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jl Imam Bondjol Jakarta Pusat, Rabu (01/05/2013), minta kepada para buruh yang ada untuk tidak memilih para calon yang lulus verifikasi di KPU karena tidak ada yang berpihak kepada kaum buruh.
“Jangan mau pilih Partai Elit, karena tidak berpihak kepada buruh,” ujar Sutoni selaku koordinator dalam orasinya.
Menurut Sutoni, semua anggota DPR saat ini dianggap sebagai penindas bagi para buruh. Karena itu, ia pun mengajak para buruh yang hadir untuk meninggalkan Partai Elit karena dinilai telah menyengsarakan kaum buruh. “Apakah para buruh mau memilih partai elit?,” tanya Sutoni, dan dijawab dengan lantang, “tidak akan memilih.”
Bahkan para buruh menganggap bahwa KPU sebagai sumber bencana atas bangsa Indonesia. Hal ini diutarakan dengan maksud, karena di gedung ini sebagai tempat para calon yang terpilih nantinya dianggap sebagai sumber bencana bagi para buruh. Apalagi partai-partai elit ini dituding tidak peduli pada gaji buruh yang murah dan mem PHK buruh seenaknya tanpa pesangon yang memadai.
Karenanya mereka dengan tegas menolak Pemilu 2014 dan menolak para calon terpilih dari seleksi KPU.
Dari spanduk yang dibawa para pendemo menuntut pemerintah untuk menghapus sistem kerja kontrak dan outsourching, hentikan politik upah murah, kesehatan dan pendidikan gratis bagi seluruh rakyat, hukum mati para koruptor, turunkan harga-harga kebutuhan rakyat, serta demokrasi seluas-luasnya bagi seluruh rakyat.
Bahkan salah satu spanduk dengan terang-terangan menghujat partai Elit yang lolos verifikasi yakni, Nasdem sebagai Partai Busuk, PKB sebagai Partai Borjuis, Gerindara sebagai Partai Pembunuh, PPP sebagai Partai Pemerkosa, Hanura sebagai partai anti demokrasi, Golkar sebagai Partai Penjilat Korporasi, PDI P sebagai Partai Pembuat Harga BBM Mahal, dan PKS sebagai Partai Korup.
Dalam demo ini ada beberapa buruh yang jatuh pingsan dikarenakan kelelahan berjalan jauh dan berdiri terlalu lama.
Aksi demo kemudian dilanjutkan ke Bundaran Hotel Indonesia, Monas dan berakhir di istana negara.