Tomohon – Sebagai daerah gunung berapai, Kota Tomohon disiapkan untuk waspada dalam penanggulangannya. Berbagai pelatihan terus digelar Pemkot Tomohon agar masyarakat terbiasa jika bencana tiba-tiba datang.
Salah satu pelatihan yang digelar Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tomohon di Aula Parakletos Tomohon, Rabu (16/10/2019) yakni Sosialisasi Pembentukan Kelurahan Tangguh Bencana.
Sekretaris Kota Tomohon Ir Harold Lolowang MSc yang juga sebagai Kepala BPBD Kota Tomohon membuka kegiatan tersebut mengatakan kegiatan ini sangat penting guna menjadikan Kota Tomohon sebagai Kota tangguh bencana.
“Kegiatan ini pun menjadi momentum tepat dan memang sudah seharusnya secara dini dilaksanakan pada semua elemen masyarakat guna terwujudnya masyarakat tangguh bencana.
Tujuan dari pengembangan kelurahan tangguh bencana adalah untuk melindugi masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana,” jelas Lolowang.
Lolowang pun menghimbau kepada masyarakat yang berada di daerah rawan bencana untuk selalu waspada, batasi aktifitas pekerjaan disekitar daerah kawasan rawan bencana seperti gunung lokon harus radius 2,5 Km.
“Jangan melakukan pendakian di kawah dan puncak gunung lokon saat status waspada,” ujarnyam
Sementara Kepala Pelaksana BPBD Kota Tomohon Drs Robby Kalangi SH MM dalam laporannya menjelaskan kegiatan pemantauan dan penyebarluasan informasi potensi bencan alam pembentukan kelurahan tangguh bencana, diutamakan untuk kawasan yang sangat rawan dengan bencana yakni daerah radius 3 Km dari kawah gunung lokon (tompaluan) seperti kelurahan Kinilow, Kinilow Satu dan Kakaskasen satu.
Hadir sebagai peserta unsur masyarakat kelurahan bersama para lurah dan unsur SKPD.
Narasumber yakni Kepala Dinas Kesehatan Kota Tomohon dr Deesje Liuw M Biomed dan dari Pos pemantauan gunung api.(mar)