
Minahasa – Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Minahasa, Jumat (28/02), sekitar pukul 15.30 Wita, diserbu ratusan warga, menuntut Ketua KPU Minahasa diganti. Pasalnya, nama mereka tak masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT), untuk Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif Tahun 2014, 09 April mendatang.
Aksi masa kemudian berujung anarkis dengan membakar ban bekas dan menghajar sejumlah petugas Kepolisian yang berjaga disekitar kantor KPU Minahasa. Tak pelak, pihak Polres Minahasa kemudianmenurunkan ratusan personil untuk melakukan pengamanan.
Kejadian ini tergambar dalam simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota), dalam rangka pengamanan Pemilu Legislatif Tahun 2014, bertempat di lapangan Mapolres Minahasa, Jumat (28/02).
Dalam acara yang bertema, “dengan kesiapan operasional yang tinggi Polri siap mengamankan pengamanan Pemilu 2014” ini, turut melibatkan unsur anggota Kodim 1302 Minahasa, Dinas Perhubungan Minahasa, Satuan Polisi Pamong Praja Minahasa dan siswa/siswa SMA di Tondano.
Kapolres Minahasa, AKBP Dra Henny JA Posumah MM, dalam sambutannya mengatakan, tugas Kepolisian sesuai Undang-undang Nomor 02 Tahun 2002, sebagai pengayom dan pelindung masyarakat, harus mampu memberikan rasa aman terhadap masyarakat, dalam hal ini mengamankan jalannya Pemilu Legislatif 9 April mendatang.
“Polres siap mengamankan pentahapan Pemilu Legislatif Tahun 2014, untuk itu diharapkan juga kepada anggota untuk menjaga stamina dan mental agar siap melakukan tugas,” ujarnya.
Diharapkan, simulasi Sispamkota ini dapat diimplikasikan dalam pelaksaan dilapangan nantinya, sehingga terlaksananya tugas Polisi dengan baik.
“Semoga Tuhan melidungi kita dalam pengabdian kita bagi masyarakat bangsa dan negara,” ujar Posumah.
Sementara, hadir dalah acara ini juga, Wakapolres Minahasa, Kompol Refly Kaunang, Ketua KPU Minahasa, Meidy Y Tinango SSi MSi, serta sejumlah pejabat eselon II dan III di lingkup Pemerintah Kabupaten Minahasa.(fernando lumanauw)





















