Manado – Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sulut, Dr Femmy Suluh membantah tudingan yang menyebut Panitia Seleksi (Pansel) calon Sekprov Sulut melempem. Menurutnya, Pansel sudah bekerja sebagaimana mestinya.
“Sebenarnya kata melempem kayaknya agak kurang pas ditujukan ke Pansel. Pasalnya Pansel telah membuka peluang sebesar-besarnya bagi semua birokrat terbaik tanah air untuk mendaftar, ” kata Suluh melalui pesan media sosial WhatsApp, Rabu (10/08) pagi.
Dikatakannya, pengumuman rekrutmen calon Sekprov Sulut telah dikirim ke seluruh Provinsi di Indonesia dan Kabupaten Kota. “Pengumuman dibukanya pendaftaran juga telah ditayangkan di situs www.bkd.sulutprov.go.id,” ungkapnya.
Suluh juga menyampaikan bahwa pansel melaksanakan pertemuan untuk membahas tata cara dan penentuan persyaratan dan standar kompetensi peserta. “Rapat dilaksanakan di Jakarta beberapa hari sebelum pengumuman,” imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, meski dihuni nama besar dengan segudang gelar akademik, tak lantas membuat Panitia Seleksi (Pansel) calon Sekprov Sulut bisa memenuhi harapan (ekspektasi) publik.
Pansel calon Sekprov Sulut yang terdiri dari Rektor Unsrat Prof Ellen Kumaat, Rektor Unklab, Amelius Mambu, Rektor Unika De La Salle, Pst Revi Tanod, Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Prof Vennetia Danes, serta Sekjen Kemendagri Dr Ir Yuswandi A Temenggung MSc MA, melempem (lembek /tak bertenaga). Mereka tak mampu mendorong birokrat terbaik se-Indonesia untuk mendaftar sebagai calon top birokrat Sulut.
Hingga berakhirnya batas waktu pendaftaran, hanya 5 birokrat yang mendaftar di Sekretariat Pansel, BKD Sulut.
Pengamat Politik dan Pemerintahan Sulut, Taufik Tumbelaka mengkritik keberadaan Pansel yang jauh dari ekspektasi publik. “Tanpa mengecilkan 5 bakal calon yang telah mendaftar, kita harapkan pendaftar calon Sekprov lebih banyak lagi dengan kompetensi yang mumpuni,” ujarnya.
Menurut jebolan Fisipol UGM ini, Pansel yang diketuai Sekjen Kemendagri, seharusnya proaktif mendorong sebanyak-banyaknya birokrat terbaik untuk mendaftar, jangan pasif hanya menunggu bola.
“Dengan kondisi sekarang ini, kita tak bisa berharap banyak dari Pansel. Mereka berpeluang hanya akan menjadi alat legitimasi terhadap calon Sekprov yang sudah ditentukan Gubernur,” Tumbelaka pesimis.
Lanjut putra Gubernur pertama Sulut, Pansel calon Sekprov Sulut sendiri seperti berada dalam ruang hampa. Antara ada dan tiada. “Hingga saat ini Pansel tidak pernah menampakkan diri. Belum diketahui apa mereka pernah melakukan rapat, tak pernah juga mereka tampil mengumumkan pendaftaran calon Sekprov telah dilakukan dan terbuka se Indonesia,” kata dia.
“Publik juga harus mengetahui berapa besaran honor Pansel dan apakah honor tersebut sesuai dengan kinerja Pansel itu sendiri,” imbuhnya.
Adapun Kepala Bidang Pengadaan dan Pengembangan BKD Sulut, Paultje Salawati kepada wartawan, Selasa (09/08) malam mengatakan, bakal calon Sekprov yang mendaftar hanya 5 orang, yakni, Asisten 1 John Palandung, Kaban Kesbang Edwin Silangen, Kepala BLH Roy Mewoh, Kepala BPKBMD Olvie Atteng dan Kadis Perindag Jenny Karouw.
Diketahui sejumlah pejabat kompeten, ternyata tidak masuk dalam lima nama yang direkomendasikan Gubernur Sulut Olly Dondokambey untuk mendaftar sebagai calon Sekprov Sulut.
Informasi yang dihimpun wartawan, birokrat memiliki nama besar seperti Kaban Bappeda Royke Roring (ROR), Kadis Pendidikan Sulut Asiano Gemmy Kawatu, Kadis Perkebunan Ricky Toemandoek dan Kepala Dinas Kehutanan Herry Rotinsulu tidak direkomendasikan Olly.
Sebaliknya, sejumlah nama yang semula dipandang sebelah mata, ternyata ada dalam daftar pejabat yang direkomendasikan Olly. Asisten 1 John Palandung, Kaban Keuangan Olvie Atteng, Kepala BLH Roy Mewoh serta Kadisperindag Sulut Jenny Karouw dikabarkan termasuk dalam 5 nama yang direkomendasikan Gubernur, mendampingi Kaban Kesbang Edwin Silangen yang juga dikabarkan telah mengantongi rekomendasi orang nomor satu Sulut.
Tidak direkomendasikannya ROR Cs oleh Gubernur Olly Dondokambey, ditengarai akan memuluskan langkah Edwin Silangen.
Gubernur Olly Dondokambey kepada wartawan mengaku tidak menutup pintu bagi pejabat tertentu demi memuluskan pejabat pilihannya dalam mengikuti seleksi calon Sekprov. “Saya tidak pilih-pilih, siapa yang meminta rekomendasi pasti saya berikan,” ujar Olly kepada wartawan di Gedung DPRD Sulut, Selasa (02/08).