Mitra – Masih persoalan perusahaan tambang yang melakukan eksplorasi dan eksploitasi di daerah ini, kembali dipertegas oleh bupati Mitra, James Sumendap SH. Menurut Sumendap, tambang yang ada akan dikaji kembali terkait ijin Analisa Dampak Lingkungan (Amdal) karena sangat berkaitan dengan kehidupan lingkungan masyarakat.
Menurut JS sapaan akrabnya, dirinya akan memperiapkan lokasi pertambangan rakyat untuk dikelola khusus. Karena, sebutnya, tidak hanya sedikit masyarakat yang perekonomiannya bisa baik karena hasil tambang.
“Instansi terkait akan dipanggil untuk koordinasi mengenai masalah ini. Tambang memang memiliki prospek yang cerah dalam menunjang kemajuan suatu daerah,” ujar Sumendap.
Tak hanya itu, Sumendap juga menegaskan, semua perusahaan tambang yang akan beroperasi di Mitra, kantornya harus berkedudukan di Mitra, meskipun karyawanya hanya beberapa orang yang terpenting harus berdomisili di daerah ini.
“Jangan, kantornya di luar Mitra, tapi daerah kerjannya disini. Kan, ini lucu, jika kantor berada di Mitra, otomatis penyerapan tenaga kerja akan baik bagi penduduk Mitra,” tegasnya.
Ketika ditanya apa langkah itu tak mengganggu aktivitas investasi di Mitra, Sumendap menjelaskan untuk masalah pertambangan banyak sekali investor yang melirik. Tambah Sumendap, langkah kajian kembali soal ijin Amdal, dan perkantoran harus di Mitra, bukan salah satu penghalang investor yang akan masuk di daerah kita.
“Ini untuk kemajuan Mitra, bukan siapa yang akan diuntungkan. Lihat saja waktu Newmont Minahasa Raya, banyak sekali yang mereka tinggalkan di daerah kita. Yang pasti, tambang bisa membuka pendapatan bagi Mitra,” tandas Sumendap. (alfian tompunu)
