Minahasa – Ketua Dewan Pimpinana Pusat (DPP) Pelopor Angkatan Muda Indonesia (PAMI) Rommy Rumengan, memuji kepiawaian, pengabdian dan pengorbanan Drs Jantje Wowiling Sajow MSi, dalam memimpin Kabupaten Minahasa, sebagai Bupati Minahasa hampir lima tahun belakangan ini.
Menurutnya, apa yang telah dilakukan Bupati JWS bagi Minahasa perlu mendapatkan apresiasi dan terima kasih yang sebesar-besarnya. Rumengan berujar, hal itu sangat beralasan sebab selama memimpin Minahasa, JWS telah banyak berkorban bagi rakyat Minahasa dan membawa perubahan di tanah Minahasa.
“Tugas saya mengawal guru-ku. Mener JWS adalah Kepala Sekolah saya yang telah banyak mendidik saya. Saya bangga punya guru seperti Mener JWS yang ketika jadi Bupati Minahasa, tidak mau korupsi,” kata Rumengan.
“Mener JWS pernah bilang kalau mau jadi orang kaya, jangan jadi Bupati tapu jadi pengusaha atau wiraswasta, untungnya bisa jadi berkat, melayani masyarakat dan bisa membangun Minahasa. Tapi saya kaget ternyata selama ini Mener JWS tidak menerima gaji dari APBD. Bahkan dana makan minum miliknya yang hampir Rp 2,8 Miliar di geser jadi Jembatan. Saya senang Mener kerja biar tanpa gaji dari APBD tapi bia tetap eksis,” ungkapnya pula.
Rumengan kemudian bersyukur kalau ternyata rakyat Minahasa sebagian besar masih sangat menginginkan JWS kembali lagi mencalonkan diri sebagai Bupati Minahasa periode 2018-2023. Pernyataan Rumengan ini beralasan sebab, hasil servei dari dua servei yang dilakukan, menempatkan JWS diposisi teratas dengan perolehan 64 persen dan 56 persen tingkat keterpilihan.
“Puji Tuhan kalau ternyata rakyat Minahasa masih menghendaki JWS jadi Bupati lagi. Hal ini tentu karena masyarakat menyaksikan langsung pembangunan di Minahasa tanpa rekayasa. Sehingga, dua survei yang dilakukan menempatkan JWS 64 persen dan 56 persen tingkat keterpilihan. Saya merasa bangga, diantara hampir tujuh ribuan mantan murid JWS, saya yang diberi ruang dan kesempatan untuk bisa membalas budi baik JWS selaku Guru yang mendidik kami selama kurun waktu tiga tahu,” kata Rumengan kepada Cybersulutnews.co.id, Selasa (15/08), sebelum bertolak ke Jakarta.
“Saya akan segera kembali ke Jakarta laksanakan tugas organisasi sebagai ketua PAMI. Masih banyak hal akan di lakukan investigasi, seperti masalah ijasah, jual beli jabatan kepala sekolah SMA/SMK, dana Pramuka dan lain-lain. Sudah ada beberapa Kepsek yang memberi uang kepada oknum tertentu tapu tidak dilantik. Uangnya Rp 10 juta keatas, sampai Rl 100 juta. Ini baru laporan sepihak dan masih akan diinvestigasi dan ini tugas saya sebagai Ketua Umum PAMI,” ujarnya.(fernando lumanauw)