
Manado – Berdasarkan catatan dari KPK ada 113 kepala daerah terlibat korupsi dan 1492 anggota DPR RI, DPRD Provinsi maupun DPRD Kabupaten/Kota terlibat korupsi. Hal ini dikatakan Wakil Ketua Komite I DPD RI & Anggota MPR RI Benny Rhamdani pada kegiatan Sosialisasi MPR RI, Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, Bhineka Tunggal Ika, di Masjid Baitur Rahim, kemarin.
“90% agamanya islam, 72% adalah orang-orang yang bergelar sarjana yang menunjukan bobot intelektual. 30% dari mereka itu mengenyam pendidikan agama secara khusus, bahkan dua menteri agama itu kurang apa kalau bicara pengetahuan tentang agama. Menyakitkan bagi kita sebagai umat Islam. Belum lagi oknum Polisi, Jaksa, Hakim yang ditangkap karena jual beli kasus, dan banyak kejahatan yang dilakukan oleh mereka yang di KTP nya ditulis pada kolom agama Islam,” tutur Brani sapaan akrabnya, dihadapan Ibu-Ibu Muslimah dan warga Nahdlatul Ulama.
Akibat korupsi ini, menurut Senator asal Sulut ini mengatakan, masalah besar kedua pada bangsa kita adalah menjadi negara penghutang terbesar. Hutang luar negeri Rp 3000 Triliun, padahal APBN hanya Rp 2009 Triliun. Jadi hutang luar negeri negara ini melebihi satu tahun APBN. Tambahnya lagi, selain dua masalah ini muncul masalah yang ketiga, Indonesia menjadi negara pengimpor tertinggi.
“Dari tiga masalah ini saya menyimpulkan bahwa ada masalah serius yaitu ada yang salah urus dengan negara ini. Kedua ada yang salah dengan memilih pemimpin. Gimana tidak salah kalau proses demokrasi berbau transaksional, rakyat tidak melihat rekam jejak para calon tapi lebih tergiur pada amplop, yang dibagikan oleh tim sukses,” sindir Rhamdani.
Dikaitkan dengan tema sosialisasi empat pilar, bahwa jelas praktek korupsi yang dipraktekkan, dipertontonkan oleh penyelenggara negara, ini jelas-jelas mereka bisa dikategorikan tidak hanya penghianat rakyat tapi juga mereka bisa dikategorikan penghianat kesepakatan para Founding Fathers yang membuat perahu bernama Indonesia ini untuk kesebuah pulau yang bernama kesejahteraan.
“Siapapun yang terlibat korupsi mereka adalah penghianat yang membocorkan kapal atau perahu yang bernama Indonesia ini. Yang perahu ini diyakini tidak akan pernah sampai ke pulau yang bernama kesejahteraan adil makmur, tapi perahu yang membawa 248 juta penduduk ini justru akan tenggelam ditengah lautan. Itu tentu tidak hanya menenggelamkan perahu atau kapalnya saja, melainkan seluruh penumpangnya,” jelasnya.(haryadi)