Layak Dicontoh, Kelulusan di SMP Negeri 4 Tondano Tanpa “Pesta Pora”

Minahasa – Apa yang diterapkan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4 Tondano ketika anak didik kelas IX mereka lulus, layak dicontoh sekolah-sekolah yang lain.

Pasalnya, tanpa mengurangi makna dan sukacita, sekolah ini menerapkan pola sederhana dalam melaksanakan kelulusan, dimana hal ini berbanding terbalik dengan sekolah-sekolah lain yang lebih memilih “berpesta pora” lewat selebrasi kelulusan, yang tentunya menghabiskan dana tidak sedikit.

Sudah begitu, dana-dana untuk pesta selebrasi tadi, sebagian besar dibebankan kepada anak didik yang akan lulus, tanpa memandang latar belakang ekonomi masing-masing keluarga anak yang lulus sekolah tersebut. Padahal, keluarganya juga harus menatap kebutuhan lain untuk anak mereka masuk pada jenjang pendidikan selanjutnya.

Gaya hambur hamburkan uang untuk pesta di sekolah ini, tentu bertentangan dengan ajakan Presiden Joko Widodo dalam pidatonya belum lama ini, yang mengajak masyarakat agar berhemat dan menabung karena menghadapi krisis global tahun 2023.

Di SMP Negeri 4 Tondano, pola yang diterapkan pihak sekolah adalah mengumumkan kelulusan dengan diantar langsung oleh guru atau panitia ke rumah siswa/siswi. Disini, orang tua tidak dibebankan apapun.

Lalu, berdasarkan pemetaan sekolah mengenai kemampuan ekonomi yang berbeda dan mengingat banyaknya kebutuhan Orang Tua memasukkan anak-anak ke sekolah jenjang lebih tinggi, pihak sekolah memutuskan tidak menyelenggarakan acara kelulusan.

Justru, pihak sekolah mengajak siswa/siswi berdiakonia dengan berbagi baju Osis yang masih layak pakai, untuk disumbangkan dan dibagi kepada siswa/siswi yang membutuhkan.

Sementara, siswa yang kurang mampu, sebelum ujian dilaksanakan, Kepala Sekolah memberikan bantuan uang transport ke sekolah dan bahan natura.

“Intinya, kami mengajarkan anak-anak kita untuk selalu hidup dalam kesederhanaan serta menumbuhkan rasa kepedulian dalam perbedaan latar belakang baik ekonomi, Suku, agama dan ras,” kata Kepala SMP N 4 Tondano, Melky Palilingan, ketika ditemui Cybersulutnews.co.id, Selasa (13/06).

Selanjutnya, penyerahan raport dan Surat  Keterangan Lulus (SKL) akan dilaksanakan di Sekolah, di kelas masing-masing, oleh Wali Kelas, dan yang menerima adalah Orang Tua,  sedangkan siswa/siswi tidak diperkenankan hadir.

“Salah satu siswa yang diantarkan surat kelulusan, serta mengundang untuk besok harinya mengambil surat keterangan lulus dan raport di sekolah, tidak dipungut biaya. SMP Negeri 4 Tondano mungkin tercepat dalam mengantar SKL setelah pengumuman lulus tanggal 8 Juni, dimana pengambilan SKL dan raport tanggal 9 Juni,” kata dia.

“Puji Tuhan, apa yang kami lakukan ini mendapat respon luar biasa dari para orang tua. Bahkan, sampai ada yang menetes airmata karena terbeban biaya. Ketika dengar kebijakan sekolah tiadakan acara penamatan, tangisan dan ucapan terima kasih orang tua itu luar biasa,” pungkasnya.(fernando lumanauw)

Tinggalkan Balasan

News Feed