by

Polres Minahasa Tempatkan Polsek Tondano Selatan di Tataaran

Minahasa – Kapolres Minahasa AKBP Ronald Rumondor merespon cepat keluhan permintaan warga Tataaran terkait pendirian Polsek di wilayah tersebut. Hari ini Sabtu (25/10) digelar peresmian Polsek Tondano Selatan yang bertempat di Kelurahan Tataaran II.

“Seharusnya harus ada surat perintah dulu dari Mabes, namun saya mendahului itu. Yang penting sekarang bagaimana melayani masyarakat dulu. Untuk sarana, untuk sementara ini kita pakai dulu yang ada. Kalau memang sebelumnya sudah pernah disiapkan, berarti kita tinggal melanjutkan,” ujarnya Jumat (24/10).

Dikatakannya, pendirian Polsek di wilayah Tataaran memang dinilai tepat. Terlebih dengan kondisi Tataaran yang merupakan kawasan ramai penduduk, baik dalam maupun luar. 

“Dengan pendirian Polsek Kecamatan Tondano Selatan, diharapkan pelayanan semakin mudah dijangkau masyarakat dan angka kriminalitas bisa ditekan,” ujar perwira yang belum lama menjabat Kapolres Minahasa ini. 

Sementara itu, Camat Tondano Selatan saat dimintai keterangan mengatakan, Polsek Tondano Selatan sementara menempati kantor Kelurahan Tataaran II, sampai ada gedung resmi.

“Di lantai tiga masih kosong, sementara di situ dulu,” tuturnya.

Warga yang bermukim di Kelurahan Tataaran I, Tataaran II, Patar dan Maesa Unima yang merupakan kawasan kos-kosan mahasiswa Unima memang sudah lama berharap kepolisian segera membangun Polsek di daerah tersebut. Hal itu untuk menjamin keamanan di daerah yang potensi krimininalitasnya lumayan tinggi. 

“Sudah sepantasnya ada Polsek di wilayah seputaran kampus ini. Karena di sini menjadi sasaran pencurian. Sudah beberapa kali terjadi pencurian motor. Juga aksi perkelahian misalnya, kalau dekat kan paling tidak bisa mengantisipasi hal yang tidak diinginkan,” ujar Gaby Luntungan, salah seorang mahasiswa Unima.

Di samping itu, pecahnya bentrok mahasiswa Papua dan warga Tataaran waktu lalu, dikatakannya, menjadi pelajaran bagi semua pihak. Terutama pihak keamanan yang harus cekatan dalam melihat kondisi yang bisa memicu konflik. 

“Jika respon cepat aparat ada waktu malam kejadian, saya rasa bentrok tersebut tak akan sebesar yang terjadi. Namun itu menjadi pelajaran pada semua pihak untuk berbenah diri,” jelasnya.

Permintaan didirikannya Polsek di wilayah tersebut terungkap dalam rekonsiliasi warga Tataaran II dan mahasiswa Papua Kamis (23/10) lalu di Unima.

Warga Tataaran yang diwakili Febry Paparang meminta Polres segera membangun Polsek di wilayah Tataaran.

Pihaknya juga menyesalkan tindakan aparat waktu itu yang dinilai lamban saat kejadian. Hanya ada beberapa aparat di lokasi, itu pun tak memberi pengaruh besar pada keadaan waktu itu. Sehingga dengan adanya Polsek di wilayah tersebut, diharapkan pelayanan polisi pada masyarakat akan lebih dimaksimalkan.

“Kami meminta Polres agar membangun Polsek di Tataaran. Itu untuk mengantisipasi semua hal yang tak diinginkan. Angka kriminalitas seperti pencurian, perkelahian atau pun lainnya bisa terantisipasi. Karena waktu malam konflik, kami kecewa dengan aparat yang tak merespon cepat,” ujar salah seorang perwakilan warga Tataaran lainnya dalam pertemuan tersebut. (maria )

Comment

Leave a Reply

News Feed