Minahasa – Ratusan mahasiswa Konsentrasi Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi dibawah naungan Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Manado (UNIMA) di Tondano, melakukan aksi demo didepan Kantor Pusat UNIMA, Senin (04/04) siang tadi.
Demo damai yang dilakukan para mahasiswa ini tak lain untuk menuntut pihak Rektorat UNIMA terkait kejelasan status mereka sebagai mahasiswa Konsentrasi IKM yang entah akan bergelar apa bila diwisuda nanti. Pasalnya, selang 10 semester kuliah, tak ada kejelasan dari pihak Rektorat, sementara disisi lain Konsentrasi IKM belum bisa mewisudakan sarjana.
Para pendemo ini pun menilai pihak Universitas dan Fakultas terkesan melakukan pembohongan publik sebab semenjak awal masuk di IKM, para mahasiswa dijanjikan untuk mendapatkan gelar Sarjana KM (S.KM).
“Kami meminta kejelasan dari pak Rektor. Karena waktu kami masuk kuliah di Konsentrasi IKM, kami dijanjikan akan bergelar S.KM. Namun faktanya semua itu kabur saat kami hampir wisuda padahal sudah 10 semester kuliah. Kami bingung dalam melamar pekerjaan nantinya kalau kami harus lulus dengan gelar sarjana olahraga sementara kami tidak memiliki basic olahraga,” tutur salah satu pendemo disambut sorakan seluruh pendemo.
Koordinator aksi demo Vandy Andrei ketika diwawancarai Cybersulutnews.co.id mengatakan, bahwa aksi demo yang dilakukan para mahasiswa Konsentrasi IKM ini dilakukan agar ada kepastian dari pihak Rektorat dalam memperjuangkan status mereka.
“Kami sudah sangat dirugikan karena hingga saat kini belum bisa diwisuda padahal teman-teman seangkatan kami di Fakultas lain sudah diwisuda. Seharusnya kami juga sudah bisa diwisuda dan mendapatkan gelar sarjana,” ujarnya.
“Kalau kami bergelar Sarjana Olahraga, ini kan tidak sesuai dengan bidang keahlian kami dan pasti akan sulit dapat pekerjaan, sementara disisi lain kami sudah hampir di DO karena sudah mau 12 semester kuliah dan disisi lain pula sudah akan ada Rektor baru,” ucap Andrei, sembari berharap pihak Fakultas dan Rektorat UNIMA dapat memperjuangkan ini di Kementrian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi (Kemenristek-Dikti) RI.
Sementara, Rektor Unima Prof DR Philoteus EA Tuerah MSi DEA terkait demo mahasiswa ini awalnya enggan bertemu dengan para pendemo dan hanya mau menerima perwakilan saja. Namun, karena terus didesak para mahasiswa pendemo, Rektor akhirnya terpaksa mau bertemu.
“Hingga saat ini status Konsentrasi IKM di FIK Unima sementara berproses di Kemenristek-Dikti RI. Kami besok akan ke Jakarta untuk tindak lanjut hal ini. Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah ada informasi jelas, karena kami juga hingga saat ini masih menunggu informasi sebagaimana petunjuk selanjutnya dari Kementrian,” kata Tuerah sembari memberi jaminan kepada para pendemo ini.
“Kami memang sempat menyatakan kepada Kemenristek-Dikti agar Konsentrasi IKM di UNIMA ditutup saja bila tak ada kejelasan. Namun, pihak Kementrian menyatakan sudah hampir rampung sehingga meminta UNIMA tetap melanjutkannya, jadi ini bukan pembohongan publik,” ujar Rektor.
Tuerah mengungkapkan, pihaknya sangat mengerti dengan perasaan serta keinginan dari para mahasiswa. Namun, pihaknya tidak bisa memaksa pihak Kementrian agar segera memenuhi permintaan UNIMA.
“Kita akan tetap berupaya. Kalau memang dalam waktu dekat tidak bisa terealisasi maka akan kita upayakan seluruh mahasiswa Konsentrasi IKM di transfer ke Universitas lain yang punya jurusan ini agar sudah bisa diwisuda. Namun kita jangan dahulu berpikir jauh akan kemungkinan terburuk. Kita fokus dahulu sambil menunggu petunjuk dari kementrian,” tandasnya, yang kemudian mahasiswa pendemo ini membubarkan diri.(fernando lumanauw)