Minahasa – Kebun Raya yang sempat di usulkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa di tahun 2009 silam, yang berlokasi di Puncak Gunung Marawas, kini segera terealisasi. Hal ini menyusul dukungan dari Pemerintah Pusat, melalui Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Republik Indonesia.
Penjabat Bupati Minahasa, Dr Noudy Tendean SIP MSi, ketika meninjau lokasi pembangunan Kebun Raya, diantara Kecamatan Tondano Utara dan Tondano Timur, pada Selasa (12/11) pagi mengatakan, Pemkab Minahasa akan sepenuhnya mendukung pembangunan Kebun Raya ini hingga selesai.
“Saat ini sudah ada grand desainnya. Sekarang kita tinggal menentukan tahap-tahap perencanaan sesuai dengan kemampuan anggaran daerah,” katanya.
Dia menjelaskan bahwa, saat ini pihaknya akan menindak lanjuti yang disiapkan Pemkab Minahasa, dalam rangka mengeksekusi Kebun Raya, termasuk pembentukan UPT.
“Nantinya, personil di UPT ini akan menjadi pelaksana di lapangan dalam rangka pembangunan Kebun Raya ini, termasuk pembuatan akses jalan masuk, pengembangan titik-titik penanaman endemik, juga spot-spot wisata,” jelasnya.
Pembangunan Kebun Raya ini juga, menurut Bupati Tendean, ditargetkan selesai dalam lima tahun kedepan. Dan lima tahun kedepan, kata dia, Kebun Raya ini sudah jadi dan siap beroperasi.
“Jika sudah selesai, masyarakat sudah ada tempat objek wisata. Dan bukan hanya sekedar objek wisata, tapi juga edukasi terkait dengan tanaman-tanaman endemik yang ada di Minahasa,” ujarnya lagi.
Pembangunan Kebun Raya ini sendiri nantinya diharapkan akan berefek positif pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Minahasa, yang juga diharapkan berimbas pada pengembangan sektor perekonomian masyarakat, khususnya UMKM.
“Tentunya kita sebagai warga Minahasa merasa bangga karena memiliki Kebun Raya, dan itu sangat luar biasa. Namun, tentunya pembangunan ini akan dilakukan secara bertahap,” ujar Bupati Tendean, sembari menambahkan bahwa, siapapun pemimpin kedepan, wajib melanjutkan pembangunan Kebun Raya ini.
Sementara, Analisis Ahli Madya Direktorat Kemitraan Riset dan Inovasi Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Republik Indonesia, Muhammad Amin, mengatakan bahwa pengusulan pembangunan Kebun Raya Minahasa, sudah diusulkan sejak tahun 2009.
“Kedatangan kami disini, untuk memastikan progres pembangunan Kebun Raya ini. Dan tentunya kami sangat berterima kasih kepada Pemkab Minahasa, khususnya Pak Bupati Noudy Tendean, karena sangat mendukung pembangunan Kebun Raya ini,” katanya.
Ia menjelaskan, fungsi BRIN itu sendiri untuk pembinaan bagi semua Kebun Raya, termasuk yang ada di Minahasa. “Jadi, fungsi Kebun Raya ini, selain tempat wisata, juga sebagai konservasi tanaman-tanaman endemik khususnya Minahasa,” jelas Amin.
Sedangkan anggaran pembangunan Kebun Raya ini, kata dia, yaitu kolaborasi antara pemerintah daerah dan pusat. Dimana, pemerintah pusat ada Kementerian Kehutanan maupun instansi terkait lainnya yang sesuai bidangnya.
“Sekali lagi, BRIN hanya fokus pada pembinaan pada substansinya atau konservasi. Dimana, fungsi BRIN bisa memberikan pelatihan-pelatiha kepada personil yang akan di tugaskan di Kebun Raya ini,” pungkasnya.
Turut serta dalam peninjauan lokasi, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Minahasa, Dr Arody Tangkere MAP, serta Kadis PUPR, Daudaon Rombon ST. Kadis Kominfo, Maya Kainde SH MAP, Kadisnaker, Drs Lutfi Rumate MSi, Kepala Bapelitbangda, Edwin Muntu, Staf Khusus Bupati, Ir Wenny Talumewo MSi, Kabag SDA, Lexi Korengkeng MSi, Kabag Prokopim, Ricky Laloan SH, serta Hukum Tua Desa Tonsealama Estefanus Dimpudus AMd.(fernando lumanauw)