by

Rombongan Pemkab Mitra Sambangi Kemen PAN-RB, Bupati JS Konsultasikan Hal Ini

Jakarta – Rombongan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa Tenggara (Mitra), dibawah pimpinan Bupati Mitra James Sumedap SH, Jumat (25/01), menyambangi Kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) Repoblik Indonesia.

Tujuan rombongan Pemkab Minahasa, didalamnya ada juga Wakil Bupati Drs Jocke JO Legi dan Sekda Drs Robby Ngongoloy ME MSi serta para Asisten dan sebagian Kepala Satuan Perangkat Daerah (SKPD) ini, untuk mengikuti coaching clinic perencanaan, pengukuran dan pelaporan berbasis kinerja Pemkab Mitra.

Kedatangan Bupati dan rombongan ini disambut Asisten Deputi Koordinasi Pelaksanaan Pengetahuan dan RB, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan I Kemen PAN dan RB, Ronald Andreas Anas Ak.

Bupati JS pada kesempatan inivmenyampaikan kepada Deputi terkait E-Kinerja, E-Budgeting dan E-Planning (3E) kepada Asisten Deputi, yang telah diterapkan di Kabupaten Mitra, sekaligus sebagai wisata belajar bagi Kepala-kepala SKPD yang ada.

Kepada Deputi Anas, Bupati JS menjelaskan bahwa sistem pelaporan keuangan di Mitra paling transparan di Indonesia karena setiap minggu masing-masing SKPD harus disampaikan melalui papan informasi. “Bahkan Pengelolaan Dana Desa (Dandes) dan dan Bantuan Operasional (BOS) pun harus disampaikan secara transparan,” ujar Bupati.

Lanjut dikatakan Sumendap, di masing-masing Kecamatan juga, Pemkab Mitra akan menempatkan perwakilan Inspektorat untuk memantau perkembangan pengelolaan keuangan.

“Ini telah berlaku di tahun 2019. Jadi mereka (Inspektorat) akan dirolling setiap tiga bulan, agar tidak kena ‘racun’ di Kecamatan dimana mereka tempati,” sebutnya, sembari menambahkan tujuannya agar tidak ada ASN yang berbuat nakal.

Dengan adanya kerjasama pihak Kemen PAN-RB lewat Deputi, Bupati optimis jalannya Pemerintahan di Pemkab Mitra dalam setahun ini akan lebih baik. “Disinilah pijakannya, dan saya yakin selama setahun ini kita bermitra dengan pak Deputi kita akan meningkat dan banyak perubahan serta pembaharuan yang terjadi,” pungkasnya.

Sementara, Asisten Deputi Ronald Andreas Anas pada kesempatan tersebut kemudian menjelaskan banyak terkait pohon kinerja. “Kita konteksnya bukan evaluasi LAKIP, tapi kita disini adalah evaluasi manejemen kerja. Jadi kita harus jaga paradigma kinerjanya, karena kita ingin Pemda itu orientasinya pada kerja saja,” ujarnya.

Oleh karena itu, yang rencanakan bukan pada kerjanya tapi pada kinerjanya. “Jangan sekedar menggambarkan seluruh anggaran yang sudah kita terima dan pakai tapi disini ditekankan pada kinerja. Kita harus gambarkan perubahan yang terjadi antara kondisi sebelum dan sesudahnya,” saran Anas.(fernando lumanauw)

Comment

Leave a Reply

News Feed