
Minahasa – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa, menggelar acara pencanangan dan Deklarasi Minahasa Damai Aman dan Nyaman, bertempat di gedung Wale Ne Tou, Sasaran Tondano, Selasa (17/06). Pencanangan secara resmi ini sendiri, dilakukan secara langsung oleh Bupati Minahasa, Drs Jantje Wowiling Sajow MSi (JWS).

Kegiatan yang diawali dengan Laporan Kegiatan oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) Minahasa, Drs Denny Mangala SH MSi ini, turut dihadiri Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Minahasa, Drs Frits Tairas, Komandan Kodim 1302 Minahasa, Letkol Kav Teguh Heri Susanto SH, Kapolres Minahasa, AKBP Dra Henny JA Posumah MM, Kepala Kajari Tondano, Risman Tarihoran SH MH, Ketua PN Tondano, Novri Oroh SH MH, Kapolres Tomohon, AKBP Ratna Setiawati, Sekretariat Daerah Minahasa, Jeffry Robby Korengkeng SH MSi, Ketua TP PKK Minahasa, Dr Olga Sajow-Singkoh MHum, perwakilan Polresta Manado, perwakilan Kodim 1309 Manado, Ketua Dharma Wanita Minahasa, Ny Seeve Korengkeng-Warouw, para pejabat Pemkab, Camat, Lurah, Hukum Tua, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, unsur mahasiswa Universitas Negeri Manado dan Institut Pemerintahan Dalam Negeri Kampus Sulut, serta eleman TNI/POLRI di Kabupaten Minahasa dan sekitarnya.

Pencanangan yang ditandai pembacaan naskah Deklarasi oleh Ketua DPRD Minahasa, Drs Frits Tairas ini, di isi pula dengan pemaparan Data Kriminal di wilayah Kepolisian Resort Minahasa, oleh Kapolres Minahasa, AKPB Drs Henny JA Posumah MM, dan dilanjutkan dengan penandatanganan Pakta Integritas oleh perwakilan Camat, Lurah dan Hukum Tua di Minahasa.

JWS dalam sambutannya menyampaikan, deklarasi Minahasa Damai Aman dan Nyaman ini adalah niat tulus dan mulia dalam menjaga dan mengawal setiap jengkal tanah Minahasa dari ancaman dan tindakan yang mengarah pada perpecahan.

“Kegiatan ini murni tanpa muatan politik, meski menjelang Pemilihan Presiden Tahun 2014. Deklarasi ini bentuk kesadaran akan kondisi keamanan di Minahasa yang mulai terganggu, dimana masyarakat mulai mengabaikan etika serta moral dengan tindakan mabuk-mabukan, judi togel, perkelahian antar kampung dan tindak kriminal lainnya. Mari kita sama-sama menjujung tinggi persamaan dan persaudaraan sebagai karunia Tuhan. Kita harus mengembalikan Minahasa sebagai ladang yang subur, damai dan bertoleransi dalam persaudaraan yang rukun,” ungkap JWS.


Kegiatan yang turut dimeriahkan oleh Paduan Suara Pemkab Minahasa dan Musik Bambu Gema Satria Lemoh ini, kemudian diakhiri dengan pelepasan parade Tim Terpadu Pengamanan dalam rangka Minahasa Damai Aman dan Nyaman.(fernando lumanauw)






















