by

Mayjen (Purn) Albert Inkiriwang Mengabdi Bagi Sulut

Mayjen (purn) Albert Inkiriwang bersama istri Dr Maltilda Ivone Kaligis beserta anak-anak dan anak mantu.
Mayjen (purn) Albert Inkiriwang bersama istri Dr Maltilda Ivone Kaligis beserta anak-anak dan anak mantu.
Manado – Mantan Panglima Kodam XVII Trikora, Mayjen (Purn) Albert Inkiriwang telah beriktiar untuk mengabdikan segala kemampuannya membangun Sulawesi Utara (Sulut), Kamis (09/04/2015).

Sebelumnya pernyataan yang sama diungkapkan suami tercinta dari Dr Matilda Ivone Kaligis, pada pertemuan keluarga besar Inkiriwang-Kaligis di City Ekstra, Kalasey, pada Sabtu (04/04/2015).

Ayah dari Adolf, Emil dan Milka ini tentu kemampuannya tak diragukan lagi. Seabrek pengalaman baik sebagai seorang tentara sejati yang memulai karirnya sejak masuk Akabri pada tahun 1972.

“Saya akan mengabdi bagi daerah tercinta dengan ikut membangun Sulut. Banyak permasalahan di daerah kita, antara lain persoalan pertambangan, kekerasan terhadap perempuan dan anak, perdagangan perempuan, perkelahian antar kampung, konflik antar pelajar dan mahasiswa, serta kesejahteraan pekerja dan umumnya masyarakat harus menjadi perhatian kita bersama,” kata Jendral Bintang Dua ini yang pernah menyandang bintang Adi Makayasa saat dipendidikan Akabri di tahun 1973.

Dikatakan Inkiriwang yang pernah tercatat sebagai wakil Indonesia pada Canada World Youth Program tahun 1975 yang menjadi pembicara dengan pemuda-pemudi lainnya di dunia membahas masalah hukum, politik, ekonomi, serta sosial budaya ini selalu tak melupakan daerah leluhurnya Nyiur Melambai.

Mayjen (purn) Albert Inkiriwang saat berdiskusi serius dengan Ketua Federasi Buruh Indonesia (FBI) Sulut, Hari Lesar dan pengurus lainnya, Ketua FBI Manado, Donny Wurangian.
Mayjen (purn) Albert Inkiriwang saat berdiskusi serius dengan Ketua Federasi Buruh Indonesia (FBI) Sulut, Hari Lesar dan pengurus lainnya, Ketua FBI Manado, Donny Wurangian.

“Sulut membutuhkan kita semua, sehingga segala kemampuan yang ada harus kita gunakan dalam membangun Sulut untuk lebih maju lagi, terutama kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) yang tak hanya unggul tetapi mempunyai moral baik dan tentu takut akan Tuhan,” kata Inkiriwang yang dikenal sangat berjasa mempertahankan Papua sebagai wilayah NKRI sampai saat ini.

“Persatuan dan kesatuan itu modal utama. Dimana dari pengalaman saya ketika menjadi Panglima Kodam XVII Trikora diperhadapkan masalah disintegrasi Irian Jaya pada waktu itu. Namun dengan kekuatan dari Tuhan saya bisa mendekati semua tokoh masyarakat, tokoh gereja dan pimpinan OPM. Sehingga dari pengalaman itu, saya beranggapan apapun itu kalau kita mempunyai tujuan baik dan mulia tentu kita juga dapat membangun Sulut dengan bersama-sama elemen masyarakat dari segala etnis, suku dan agama,” terang mantan Komandan Garuda di PBB pada tahun 1991-1992 saat perang Irak dan Kuwait.

Dari kiri foto, Hanny Tumewan, Lucky Makaampoh, Albert Kusen, Dolof Demasabu, Lodie Rorimpandai ikut bercengkrama bersama dengan Mayjen (purn) Albert Inkiriwang.
Dari kiri foto, Hanny Tumewan, Lucky Makaampoh, Albert Kusen, Dolof Demasabu, Lodie Rorimpandai ikut bercengkrama bersama dengan Mayjen (purn) Albert Inkiriwang.

Disisi lain, Inkiriwang yang saat pertemuan lalu juga mengundang beberapa komunitas dan elemen masyarakat Sulut sangat mendukung terhadap pemberian diri dari Inkiriwang yang ramah dan bersahaja ini.

“Kami sangat kagum dengan pengalaman dan segala kemampuan Mayjen Inkiriwang. Inilah pemimpin yang harus dimiliki Sulut dalam membangun daerah kita,” ungkap Lucky Makaampoh, Bendahara Federasi Serikat Buruh Indonesia (FBI) Sulut yang diundang secara khusus oleh Inkiriwang, bersama dengan pengurus lainnya, seperti Ketua FBI Sulut, Hari Lesar, serta pengurus lainnya. (Jenglen)

Comment

Leave a Reply

News Feed