by

Tak Bebani Orang Tua, Ketua PGRI Apresiasi Gaya Kelulusan SMP Negeri 4 Tondano

Minahasa – Ketua Persatuan Guru Repoblik Indonesia (PGRI) Kabupaten Minahasa, Robby Dondokambey SSi MM MAP, mengapresiasi apa yang dilakukan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4 Tondano, ketika menghadapi moment kelulusan anak didiknya.

Wakil Bupati Minahasa ini menyebut bahwa, apa yang terapkan SMP Negeri 4 Tondano yang jauh dari kesan hedonis dan konsumtif ini, memang layak ditiru sekolah-sekolah lain di Kabupaten Minahasa. Sebab, mereka tidak merayakan kelulusan dengan cara pesta pora, melainkan mengantar hasil Surat Keterangan Lulus langsung ke rumah anak didik, dan tanpa biaya sepeserpun dipungut.

“Apa yang dilakukan SMP Negeri 4 Tondano ini patut diapresiasi dan dicontoh oleh sekolah-sekolah lain. Tidak ada selebrasi berlebih yang mengeluarkan uang banyak yang membebani siswa. Justru, mereka tidak memungut biaya sepeserpun pada orang tua anak didik lulusan,” ujar Wabup.

Menurut Wabup, dirinya kerap mendapat laporan masyarakat, banyak orang tua komplain dan merasa keberatan dengan apa yang diterapkan sekolah-sekolah saat ini ketika menghadapi kelulusan anak didik, baik itu di tingkat Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar maupun SMP.

Para orang tua kurang mampu ini kadang terpaksa harus mengikuti apa yang sudah ditetapkan sekolah, karena dalih suara suara terbanyak dalam rapat orang tua. Padahal, suara terbanyak kerap datang dari orang tua berekonomi mampu, bukan ekonomi kurang mampu.

Menurutnya, sekolah harus lebih memperhatikan latar belakang keadaan ekonomi orang tua siswa ketika hendak melaksanakan kegiatan kelulusan di sekolah.

“Banyak orang tua komplain dengan gaya kelulusan saat ini yang harus beracara ini dan itu, kemudian harus membayar sejumlah uang untuk kegiatan tersebut dengan alasan sudah rapat dengan orang tua. Padahal, banyak orang tua siswa memiliki keterbatasan atau ketidak mampuan secara ekonomi. Mereka merasa dibebani dengan anggaran yang mereka rasa sulit dipenuhi karena ketidakmampuan itu,” kata Wabup.

Lebih lanjut, Wabup juga mengomentari soal sekolah-sekolah yang sudah menggunakan toga saat kelulusan, secara khusus di tingkat TK. Baginya, itu belum pantas bagi anak yang usianya masih terlalu dini, belum mengerti dan memahami apa makna dari toga itu sesungguhnya.

“Kedepan, baik TK, SD dan SMP di Minahasa, harus punya standar dan aturan berkaitan dengan kelulusan ini. Kami akan perintahkan Dinas Pendidikan untuk menindaklanjuti hal ini. Agar, tidak ada orang tua murid yang merasa dibebani dengan tuntutan ini dan itu, dan dibebani dengan biaya pungutan ini dan itu,” tandasnya.(fernando lumanauw)

Comment

Leave a Reply

News Feed